SERANTANG RENDANG BASI part 55Polisi berhasil meringkus para penjahat itu dan membawanya ke kantor polisi. Pertahanan Arumi runtuh, kakinya gemetar sehingga tidak bisa menopang tubuhnya.Refaldy sigap merengkuh tubuh sang istri dan begitu mengkhawarirkan kondisi Arumi."Sayang, maaf aku terlalu lama menolongmu." Dipeluknya tubuh Arumi dengan erat."Nggak papa, Mas. Makasih sudah datang di waktu yang tepat," ujar Arumi lirih.Refaldy menatap wajah sang istri dan mengulas senyum. Sadar sedang ditatapi Arumi membuang pandangan ke arah lain."Ya, aku akan memanggilmu 'Mas' saat ini, nggak mungkin 'kan aku manggilnya Refaldy terus-terusan," jelas Arumi kikuk."Kalau nanti anak kita lahir, beda lagi ya manggilnya. Panggil aku dengan sebutan Papa, dan aku manggil kamu Mama. Atau mau dipanggil Mami, Bunda, Ibu?" Refaldy menggoda sang istri."Ebuseeeh, woy, ada dua orang lagi di sini. Dikira kita nih nyamuk apa ya?" seloroh Ayu.Refaldy dan Arumi mengulum senyum mendengar sindiran dari sang ka
SERANTANG RENDANG BASI part 56"Jangan main hakim sendiri, nanti kalian bisa ditangkap polisi!" ucap pak RT melerai para warga."Jika mamiku tau, aku dibeginikan oleh kalian--kupastikan kalian semua mendekam di penjara!" teriak Delia dengan penampilan yang sudah acak-acakan.Sebagian warga pun beringsut mundur setelah mendapatkan ancaman penjara dari Delia. Namun ada juga yang masih menghakimi Delia dengan menampar dan menjambak rambut Delia."Pelakor nggak tau diri! Gatel banget barangmu, mending sekalian jadi pelacur sana! Bisa dipakai banyak orang dan dapat uang!" maki teman istri sah."Uangku banyak, ngapain aku harus melacur. Aku nggak kekurangan uang kaya kalian!" Delia memaki balik."Sudah diam! Biar bagaimana pun kelakuanmu ini sangat salah, telah berzina di komplek orang dengan lelaki yang statusnya masih beristri!" tukas pak RT."Sekarang pakai baju kalian dan ikut ke rumah saya untuk menyelesaikan masalahnya!" tegasnya.Delia mendengkus kesal seraya mengambil pakaiannya yan
SERANTANG RENDANG BASI part 57"Itu namanya pemerasan! Kau mencari untung dari sebuah permasalahan?" maki Delia."Harga lima milyar tak sebanding dengan jatuhnya harga diriku sebagai seorang istri yang diselingkuhi, apalagi kalian sampai berzina. Itu menodai pernikahanku!" tukas Sesil menatap tajam."Jangan coba-coba memeras anakku, hei jalang!" bela maminya Delia."Yang jalang anakmu karena telah menghancurkan rumah tangga wanita lain. Dan mengobral tubuhnya untuk dinikmati lelaki lain. Cih, murah sekali harga diri anakmu!" tandas Sesil tersenyum miring.Mata mereka terbelalak mendengar makian dan hinaan dari Sesil. Tak ada pembelaan dari sang Papi dan mantan suaminya."Mas, kamu kenal dengan wanita ini? Apa dia kekasihmu? Kenapa kamu bisa mengenalnya? Dari mana kamu tau dia?" Delia memberondong banyak pertanyaan pada Aron."Jangan mengalihkan pembicaraan. Aku dan Sesil saling mengenal hanya sebatas rekan bisnis sewaktu dulu!" tegas Aron."Bohong! Pasti kamu juga pernah selingkuh sama
SERANTANG RENDANG BASI part 58"Rum, kalau mau ke mana-mana sekarang kudu ada yang ngejagain kamu biar aman. Kita 'kan nggak tau siapa saja orang jahat di sekeliling kita. Pak Bos juga kayanya bakalan ngasih penjagaan ketat buatmu deh," ucap Devi yang sedang berkunjung ke rumah Arumi."Iya, Refaldy sekarang khawatir sekali sama aku. Sampai aku mau ke pasar saja disuruh pakai bodyguard buat jagain aku.""Nah 'kan, iya memang harus begitu. Lagian itu si Dion psikopat banget dah, sudahlah hombreng, kok, ya, sakit jiwa juga pakai balas dendam yang nggak masuk di akal. 'kan dia yang jahat duluan sama mbakmu."Devi mendengkus dan membuang napas kasar. Sebagai bestie ia sangat marah saat Arumi baru menceritakan semua kejadian yang hampir membuat nyawanya melayang. Bukan hanya nyawa Arumi tapi juga nyawa calon bayi kembarnya."Btw, kamu nggak kerja?" tanya Arumi."Nggak, cuti dua minggu.""Lho, kenapa? Kamu mau nikah kah? Kok nggak ngasih tau aku?""Ebuseeh, bukan. Calon saja belum ada, terus
SERANTANG RENDANG BASI part 59"Bagaimana dengan kabar kakakmu? Salam ya untuknya, sudah lama aku nggak bertemu dengannya." Ayu mengalihkan pembicaraan."Alhamdulillah baik, dia juga suka menanyakan kabarmu. Apa kamu ingin bertemu dengannya?""Oh, boleh. Tapi nanti ya setelah semua urusanku selesai.""Ya, tak apa."Prang! Prak!Terdengar barang-barang berjatuhan di lantai bawah seperti orang yang sedang mengamuk."Suara gaduh apa itu?" tanya Tarra."Nggak tau, aku mau coba mengintipnya dulu. Mungkin itu Meisha sedang bertengkar dengan Pandu," jawab Ayu."Sudah dulu, ya, kumatikan teleponnya?""Iya, hati-hati."Sambungan telepon pun terputus--kini Ayu gegas keluar kamar dan mengintip dari atas apa yang sebenarnya sedang terjadi."Aarrgghh! Sialan! Siapa yang mengirimkan foto-foto beserta video itu kepada David!" Meisha mengamuk membuang seluruh benda yang ada di dekatnya. Ia tak menyadari sedang dipantau oleh Ayu dari lantai atas. Ia mengira jika Ayu sedang tak ada di rumah, sebab mob
SERANTANG RENDANG BASI 60"Woy, Bro!" ujar David setengah berteriak memanggil Billy yang tengah berdansa.Billy menoleh ke sumber suara dan melambaikan tangan pada David. Lalu Billy mengajak David untuk ikut berdansa dengan wanita-wanita yang ada di club ini."Bisa berhenti sebentar nggak?" ujar David."Ada apa memangnya, kelihatannya penting sekali?" tanya Billy."Ya, penting makanya berhenti dulu. Nanti Meisha mau ke sini bawa oleh-oleh dari luar negeri!" ungkapnya.Billy pun langsung menghentikan aktifitasnya dan memilih untuk duduk. Suara bising karena alunan musik membuat David dan Billy harus meninggikan intonasi mereka ketika berbicara."Kapan Meisha pulang? Aku nggak dikabarin?" tanyanya antusias."Kemarin, dan hari ini dia mengajak kita untuk ketemuan di club ini," ujar Davis berbohong.****Meisha terlihat sangat gusar sekali setelah mendapatkan telepon dari David dan diajak ketemuan di sebuah club."Siapa orang yang berani-beraninya menyebarkan foto dan video tersebut. Sial
SERANTANG RENDANG BASI part 61"Mulai saat ini kita sudah tak punya hubungan apapun. Termasuk kamu, tak ada lagi persahabatan! Jalang memang cocok dengan seorang bajingan!" tukas David.Plak!Meisha melayangkan sebuah tamparan pada wajah David. Sementara Billy terlihat sinis menatap David dengan kedua tangannya mengepal erat."Jaga bicaramu. Aku bukan jalang seperti yang kamu maksud, David!" maki Meisha.David tersenyum getir menatap wajah Meisha lalu bergantian menatap wajah Billy. Ia tertawa, lebih tepatnya mentertawakan seorang wanita jalang tetapi tak mau disebut jalang."Lalu apa? Sebutan wanita apa yang pantas untukmu, hah? Harusnya dari dulu aku sadar, ini konsekuensinya dari hasil merebut calon istri orang lain. Wanita sepertimu mana mungkin bisa setia hanya dengan satu pasangan. Entah apa yang selama ini kamu cari! Kenikmatan, serta kepuasan duniawi dan materi?!" teriak David menunjuk wajah Meisha."Kamu, terima kasih sudah menamparku dengan kenyataan. Bahwa wanita yang selam
SERANTANG RENDANG BASI part 62Pandu berteriak dan membanting benda apa saja yang berada di dekatnya. Berkali-kali ia menghubungi Meisha tetapi nomornya tetap tidak aktif.Ia pun memilih menelepon Ayu untuk mencabut gugatan perceraiannya. Namun sayangnya panggilan teleponnya pun tak dijawab oleh Ayu--Ayu malah menolak panggilannya dan memilih untuk memblokir sementara nomor Pandu."Mau ke mana kamu?" ujar sang Mami."Mau mencari Meisha!" tegasnya.Orang tua Meisha terlihat panik melihat kemarahan di wajah Pandu. Apalagi ia berkata ingin mencari keberadaan Meisha, sebagai orang tua pasti hatinya diliputi rasa cemas jika mereka berdua bertemu di jalan akan bertengkar hebat."Cepat suruh orang untuk mencari keberadaan Meisha," cemas maminya Meisha.*****Dokter keluar dari ruangan dan memberitahukan kepada David jika dokter sudah melakukan kuret pada Meisha.Dokter pikir Meisha adalah istri David, maka dokter pun menjelaskan bahwa Meisha keguguran dan mengalami pendarahan hebat akibat te