Share

Kreditan

Selesai mencuci aku duduk di teras sembari menemani Ayu yang sedang bermain pasir di halaman.

Sekalian menunggu Mas Irfan pulang dari mengajar. Netraku tak sengaja melihat Indah sedang menggedor-gedor pintu rumah Mbak Santi dengan keras.

"Ndah," teriakku memanggil namanya.

Indah yang mendengar namanya dipanggil menolehkan kepalanya kepadaku, setelah melihatku dia bergegas melangkah ke arahku.

"Kamu ngapain gedor-gedor pintu rumah Mbak Santi, Ndah?" tanyaku begitu Indah sudah sampai di hadapanku.

"Lagi nyari Mbak Santi aku, Han," jawab Indah sembari menghempaskan tubuhnya di kursi di sampingku.

"Memang ada keperluan apa mencari Mbak Santi, Ndah?" tanyaku penasaran.

Indah menghela nafas panjang dan menjawab, "Mbak Santi sudah lama nunggak bayar emas-emas yang dia pakai, Han. Aku pusing sekali setiap ditagih selalu ngilang," jawab Indah sembari memijit keningnya.

Mataku membulat mendengar apa yang baru saja diungkapkan oleh Indah. Jadi perhiasan yang dipamerkan Mbak Santi selama ini kred
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status