Di sudut lain ibu kota, seorang wanita cantik berambut panjang tengah memasuki sebuah rumah yang berhalaman cukup luas. Tak ragu dia membuka daun pintu tanpa mengucap salam dan langsung menuju ruang tengah di mana seorang wanita paruh baya sedang duduk sambil menonton tv. Mata wanita itu menoleh melihat kedatangannya. Tak ada sapaan manis atau sejenisnya dan justru biasa saja.
Haruna sedang bersiap pulang karena waktu sudah menunjukkan jam 4 sore. Baru 6 bulan Haruna pindah ke kantor milik Aldy dan meninggalkan Jerman. Dia tinggal di rumah milik ayahnya, Reyhan, bersama seorang pembantu dan penjaga keamanan yang sudah ada sejak Haruna masih kecil. Kehidupan Haruna tentu baik-baik saja karena ada keluarga besar Setiawan yang menjadi tempatnya berbagi. Tak jarang pula Haruna pulang ke rumah Aldy dan menginap berhari-hari di sana. Terlebih di sana ada keponakan lucu yang selalu membuat hidupnya berwarna.
Selepas mengantarkan Wiwik, Sopian langsung pulang ke apartemennya di kawasan Jakarta Selatan. Sesampainya di rumah, Sopian langsung mandi dan mengganti pakaian. Saat ini dia sedang duduk di sofa sambil menggosok rambutnya yang basah dengan handuk kecil ditemani tv menyala.“Sebenarn
Di Bogor, Lusi masih ada di rumah sakit dan besok pagi akan pulang sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Lusi sedang duduk di bangkar menonton tv ditemani Pupe yang baru saja keluar dari toilet. Mata Pupe menatap Lusi sedang terkekeh menonton tv yang sedang menayangkan film komedi. Melihatnya tentu membuat hati Pupe senang karena ibunya sudah sehat tidak seperti hari-hari sebelumnya. Pupe bersyukur karena Tuhan mempertemukan dirinya dengan seorang pria berhati baik yang sudi menolongnya. Jika tidak bertemu dengannya, entah apa jadinya nasib ibunya kini.
Keesokkan paginya, sekitar jam 7 pagi Mike langsung bertolak ke rumah sakit di Bogor untuk menjemput sang calon mertua. menempuh perjalanan sekitar 2 jam, Mike sampai di rumah sakit dan langsung bergegas menuju rumah Pupe. Setibanya di depan rumah, Mike mengeluarkan semua barang-barang, sedangkan Pupe memapah Lusi masuk ke dalam rumah. Tetangga yang melihat kepulangan Lusi tak segan ingin menghampiri, terlebih melihat sosok pria tampan pulang bersama mereka ke rumah sederhana itu.“Ma, itu Bu Lusi sudah pulang dari rumah sakit!” ujar seorang gadis muda dengan rambut sebahu.
Mike menyeringai menatap Pupe yang mengalihkan pandangannya ke arah lain. Perlahan dia bangun dari duduknya dan berpindah posisi di sebelah Pupe yang terhenyak karena tiba-tiba Mike duduk di sampingnya dan sangat dekat. Mata Pupe melotot dengan perasaan sudah campur aduk karena Mike menatapnya begitu intens.“Pak Mike mau apa?” tanya Pupe panik dan memundurkan tubuhnya agar menjauh dari Mike yang begitu dekat. Tanpa permisi, tangan kanan Mike langsung melingkar di pinggang Pupe yang sontak membuatnya terkejut.
Di kantor, Haruna tengah sibuk membuat laporan bulanan untuk segera diserahkan pada Aldy dan ditunggu hingga jam 12 siang. Dengan konsentrasi serta kecepatan penuh, Haruna menggerakan sepuluh jari lentiknya untuk mengetik agar selesai sebelum waktunya. Jam dinding sudah menunjukkan pukul 10 siang dan Haruna sudah tahu jika Mike tak ada di kantor karena sedang ke Bogor menjemput calon mertua di rumah sakit, lalu akan ke kantor miliknya karena ada urusan penting dengan orang yang dia percaya untuk mengolah di bawah pengawasannya. Kemungkinan kalau pun hadir, Mike akan datang sebentar ke kantor pada sore hari dan langsung pulang. Ketika dia sedang berkonsentrasi, tiba-tiba Aldy menghampirinya.
Kedua alis tebal Aldy berkerut. Tentu Aldy sudah menduga jika Sopian masih belummove ondengan mantannya, Wiwik. Selain itu, Aldy juga sudah mendengar pengakuan Sopian saat terakhir kali berkata jika di belummove on. Rupanya benar kalau pria mesum itu masih terjebak cinta lamanya yang diketahui Aldy selingkuh sebagai pemicu perpisahan mereka.“Kamu yakin betul kalau Sopian masih cinta sama Wiwik? Memang si omes bilang ke kamu kalau masih cinta?” kata Aldy berusaha tak percaya di depan Haruna agar tahu lebih banyak info tentang Sopian yang dimiliki Haruna.
Waktu sudah menunjukkan jam 3 siang. Dengan berat hati, Mike akhirnya pamit karena harus ke kantornya mengurus beberapa berkas yang harus dia tanda tangani. Sebelum pergi, Mike memberikan sebuah kartu ATM pada Pupe agar bisa digunakan jika memerlukan sesuatu. Mike sudah dengan tegas melarang Pupe untuk kembali bekerja di pasar menjadi pelayan toko, terlebih menjadi kuli cuci. Awalnya memang mendapat penolakan dari Pupe, tapi tentu saja Mike yang lebih dominan akan selalu menang terhadapnya. Siapa juga yang tega jika melihat calon istrinya bekerja sebagai pelayan di pasar dan kuli, sedangkan dia memiliki uang yang tak akan habis tujuh turunan.