Share

Kecelakaan

Angel memilih untuk jalan pagi. Dia akan menemui Desember. Biarpun anak itu ngeselin, tetapi tak urung membuat Angel merasa rindu juga. Terlebih pada ocehannya yang begitu panjang tanpa jeda. Damian sudah pergi ke kantor pagi sekali. Dia bahkan tidak membangunkan Angel untuk sekadar pamit. Ya, baguslah. Angel bukan tipe orang yang sabar. Dia pasti marah jika diganggu saat tidur pulasnya. 

Angel mengeratkan genggaman tangannya pada plastik berisi ketoprak yang ia beli untuk anak-anak di sana. Tentu yang dirinya beli dari uang sendiri, bukan uang Damian. 

"Desember!" Angel sedikit berteriak. Anak itu tengah berdiri di ujung peron stasiun. Desember, anak itu menoleh saat namanya disebut. Senyum terukir manis di wajahnya. Dia melambaikan tangan pada Angel. 

"Wah Kak Angel ke sini. Naik apa?" Desember mulai bertanya-tanya. Angel menunjukkan plastik bawaannya lalu menggandeng pundak Desember. "Sarapan dulu yuk.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status