Share

Angin yang menggelitik

"Tu- tunangan? Kalian berdua?" Liona gagap, tubuhnya mendadak lemas.

"Iya, dia tunanganku. Ayo, aku tunjukan rumahku agar kamu bisa melihatnya dulu." ajak Tania membuka pintu masuk unitnya.

Liona melihat wajah Arka penuh tanya, kenapa ia tak mengatakan apapun dan hanya memaku seperti orang bodoh.

"Maaf, aku harus pergi." Liona tak kuat, ia berlari memasuki lift.

"TUNGGU, LIONA." Arka berteriak memanggil Liona.

"Kamu kenal dia?" dan Arka segera lari mengejarnya.

"LIONA TUNGGU DULU" sayangnya pintu lift tertutup sebelum Arka sempat masuk.

"Sialan."

ia berlari ke tangga darurat dan berhenti di setiap lantai namun tak kunjung bertemu dengan Liona. Rupanya Liona pergi lebih cepat darinya, ia harus lebih mempercepat langkah.

"Liona berhenti, aku bisa jelaskan semuanya." Ia memanggilnya dari jarak sejauh itu untuk memanggil Liona yang terus berlari menjauh dan masuk ke dalam taxi.

"Ayo jalan pak." titahnya pada supir taxi.

Ia menangis dalam perjalanan, tak peduli bahwa masih ada supir taxi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status