Share

31. Kisah yang Tak Terucap

Bus kami berangkat begitu seluruh mahasiswa dan mahasiswi memenuhinya. Perlahan, kami meninggalkan kota ini. Setengah jam sudah perjalanan ini berlalu, Joy masih dalam tidurnya yang nyaman. 

Bahkan saat tidur pun, ia masih sangat cantik. Jiwa iriku meningkat bila terus-terusan berada di sampingnya.

Joy membuka matanya perlahan, aku lihat ia seperti sedang kehausan. 

"Uhuk!" 

"Mau minum?" tawarku sambil berusaha meraih sebotol air mineral dalam ranselku. "Ini." Aku lalu memberikan padanya. 

"Terima kasih." Ia menegak minuman itu dan di akhiri dengan kata 'ah' sebagai pelengkap. 

"Kalau masih mengantuk tidur lagi aja." Aku hanya sekadar basa-basi. Kenyataannya ialah aku hanya malas bila harus bercerita dengannya.

Joy tiba-tiba meregangkan badannya. "Sudah cukup. Aku sudah bisa bangun sekarang."

Kalau begitu aku saja yang tidur.

"Amel bagaimana? Apa Amel juga tidur tadi?"<

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status