Share

66. Selamat Untukmu, Muti!

Percakapan kami tentang ‘Jodoh masa depan Amel’ masih terus berlanjut. Aku sih bisa memahami mengapa kedua orang tuaku terkesan jauh lebih pemilih sekarang. Sudah ada sebuah contoh yang sangat nyata tentang kegagalan seorang gadis mengatur perasaannya. Itu adalah Joy. Ah, rasanya terus mengungkit kesalahan Joy membuatku sedikit tidak enak.

“Sudah sampai,” kataku. Padahal jelas-jelas belum benar-benar tiba.

“Apanya ….”

Dan setelah sepuluh menit, kami akhirnya sampai di bandara. Aku masih menggendong bayi mungil itu, sementara ayah, ibu dan Bibi Susana sibuk dengan koper-koper mereka. Ini akan menjadi perjalanan pertama bagi orang tuaku bersama seorang bayi kecil.<

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status