Share

Part 145. Kedatangan Tamu

Aku berlari secepat mungkin, dengan sesekali menajamkan indera untuk mengetahui di mana keberadaan Arthur. Apakah dekat, atau sudah jauh. Badan besarnya pasti akan memberikan suara yang jelas saat digunakan untuk mengejarku.

Sayangnya, aku salah.

Tak ada suara yang tertangkap di inderaku, dan tiba-tiba saja dia sudah berada di sampingku. Wajahnya seram saat menyeringai, dan saat itulah aku kehilangan keseimbangan, lalu tubuhku terlempar dan menghantam batang pohon yang besar. Tendangannya tak main-main. Mungkin rusukku kembali cedera setelah mengalami pemulihan.

“Kau berusaha lari dariku? Tidak semudah itu!”

Badanku mengalami tremor. Dia terlihat seperti monster besar mengerikan yang melangkah pelan , dan bertujuan untuk mengeksekusiku. Kalau aku tidak salah tangkap, mungkin kali itulah hari terakhirku mengembus napas.

Aku yang kebingungan, tidak menghitung waktu berapa lama lagi dia akan menghabisi. Mata kupejamkan, dengan tujuan agar tidak melihat detik-detik kematian yang terpampan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status