Share

Part 47. Adik yang Menyebalkan

Telinga yang seolah tuli ini, tak dapat menangkap suara apa pun. Tubuhku juga terasa lemas seperti tanpa tulang. Di sekitarku, ada Daphne yang tersenyum. Tak jauh, ada pria yang menatapku datar sejak tadi. Aku tak tahu apa yang dipikirkannya, apa menjadi pelayan diharuskan tanpa ekspresi? Atau memang vampire harus bersikap begitu?

Sebagai saudara, Daphne sudah keterlaluan. Dia bukannya membantuku, malah berucap yang tak bisa kudengar. Tak hanya itu, senyumannya juga membuatku muak. Hanya leher yang bisa kugerakkan, dan itu sama sekali tak bisa membantu.

Benda bergerak yang kutupangi ini, membuatku semakin merasa pengap saja. Ruangnya tak luas, masih bergerak dan menjadi sandaran tubuh emasku. Aku penasaran, setelah ini aku akan berakhir di mana.

“D Daph,” ucapku lirih. Entah dia mendengarnya atau tidak, aku sudah berusaha yang terbaik untuk mengatakannya. Beruntungnya, napasku sudah menjadi lebih stabil. Hanya
Rizuki

hay... maaf lama enggak up, ya. kondisi sedang tak memungkinkan untuk mengetik. jadi, belum bisa mengebut

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status