Selir Cui Hua itu Ras Iblis murni, wajahnya cantik namun perilakunya genit dan kemanjaan yang dibuat-buat, dia sering menyuap Kasim Cao Su untuk memberikan informasi padanya, Kaisar sedang berada di mana, sedang melakukan apa. Jika informasi sudah didapatnya maka dia akan datang untuk mencari-cari perhatian Kaisar, merayunya dengan sikap yang genit seperti perempuan dari rumah bordir, walaupun Selir Cui Hua sebenarnya adalah keturunan dari kaum Bangsawan iblis dan anak menteri.Dia juga pandai berpura-pura di hadapan mertuanya atau orang luar agar terlihat anggun seperti wanita aristokrat, tapi kalau sudah bertemu Sang Kaisar sikap genitnya keluar, jangankan genit terhadap Kaisar yang memang suaminya, terhadap pria muda manapun yang berwajah tampan, dia main mata di belakang Kaisar.Bisa dimaklumi memang karena selama beberapa tahun menikah dengan Kaisar Zhou Ming. Kaisar Zhou Ming sama sekali belum pernah menyentuhnya seperti layaknya yang dilakukan oleh suami istri, sikap Kaisar din
"Cui Hua.... kenapa kau ada di sini." Kaisar Zhou Ming kaget."Aku.... aku...." Cui Hua tergagap."Cepat kau berpakaian, dan keluar dari sini." Perintah Zhou Ming sedikit marah dan wajahnya semburat merah, sambil memalingkan wajahnya dari tubuh Cui Hua."Ba... ba... baiklah" Kata Cui Hua masih tergagap.Cui Hua sangat malu wajahnya merah seperti udang rebus, sambil menutup wajahnya yang bengkak dan babak belur, segera berlari dengan telanjang bulat menuju ke tempat di mana pakaiannya diletakkan.Dengan cepat Cui Hua segera mengenakan pakaiannya, dan segera berlari keluar dari area kolam, sambil menutup wajahnya, segera naik ke tandu yang di parkir di luar area kolam, kedua dayangnya dan Cao Su sangat heran melihat tingkah lakunya.Setelah Kaisar melihat Cui Hua sudah keluar dari area kolam, dia baru bangkit dari air, dan menuju ke kursi di mana pakaiannya diletakkan dengan cepat mengenakan pakaiannya, rambut panjangnya yang basah meneteskan air di jubahnya, sehingga jubah atasnya agak
Hari ini di desa Lu Zhong langit cerah, namun angin berhembus sedikit kencang.Semalam He Bin Xiang sudah melalukan ritual untuk meminta bantuan kepada Kaisar Kabut Misterius Bulan Sabit.Pagi ini dia ke rumah Tetua Desa untuk berkumpul. Tetua Desa sudah mengumpulkan para pria dewasa di desa Lu Zhong, untuk menyerbu ke rumah Nenek Lin.Begitu He Bin Xiang tiba di rumah Tetua Desa dengan membawa tombak di tangannya sebagai senjata, terdengar suara riuh teriakan keras dari para penduduk desa Lu Zhong yang berkumpul di depan rumah Tetua Desa, "Serbu rumah Nenek Lin...""Serang rumah Nenek Lin...." "Kejahatan tidak bisa dibiarkan begitu saja, dia harus mempertanggung-jawabkan semua perbuatannya.""Nyawa dibayar nyawa...."Mereka protes atas kejahatan Nenek yang di luar batas perikemanusiaan, setelah mendengar cerita dari Tetua Desa tentang petilaku jahat Nenek Lin, dan Tetua Desa juga mengatakan bahwa itu sebenarnya adalah jelmaan dari Rongshu si Raja Siluman Kayu yang memiliki kekuatan
Nenek Lin melompat ke atas dengan ilmu Meringankan Tubuh (Ginkang | Qing Qong - 輕功) nya, menghindar ke kiri dan ke kanan, menghindari serangan dari segala penjuru yang tertuju padanya, melompat sambil menginjak kepala penduduk desa sebagai tempat pijakkannya, untuk menghindari tusukkan dan bacokkan para penyerang, lalu melompati formasi lingkaran para penduduk desa kemudian turun di luar formasi lingkaran yang berada di belakang tubuh para penduduk desa.Para penduduk desa segera berbalik ke belakang ke tempat di mana Nenek Lin mendarat dan melihat kedua tangan Nenek Lin telah berubah menjadi dua akar-akar yang memanjang lalu menjulur dengan cepat ke arah dua orang penduduk desa yang berdiri di barisan paling depan, melilit tubuh mereka dari arah kaki menuju ke bagian atas, melilit mereka sampai terdengar suara "KRAKKK", dari tulang-tulang yang patah, dan mengangkat tubuh mereka tinggi-tinggi ke atas kemudian membanting kedua orang itu ke tanah dengan arah kepala terlebih dahulu "KRAKK
Kaisar Zhou Ming melompat ke atas dengan mempergunakan ginkang (ilmu Meringankan Tubuh) nya, kemudian melempar Pisau Terbang Bulan Sabit Roda Emas (Jin Lun Xin Yue Fei Dao) nya ke arah Rongshu secepat kilat.Rongshu juga menggunakan ginkangnya melompat ke atas untuk menghindari tebasan pisau terbang, pisau terbang meleset berputar kembali ke arah pemiliknya, Kaisar Zhou Ming dengan cepat nenangkap senjatanya.Giliran Rongshu yang menyerang, merubah kedua tangannya menjadi akar yang memanjang, menjulur hendak melilit tubuh Kaisar Zhou Ming. Kaisar Zhou Ming segera melompat dan bersalto tiga kali putaran untuk menghindari serangan Rongshu sambil secepat kilat melempar kembali Jin Lun Xin Yue Fei Dao-nya ke arah perut Rongshu.Rongshu dengan gesit bergerak menghindar, tapi masih terkena sedikit goresan yang merobek jubah di bagian perutnya walaupun tidak mengenai kulitnya sama sekali.Dengan marah Rongshu mengeluarkan semua akar-akarnya, di tangan kirinya keluar tiga akar, di tangan kana
Para penduduk desa serempak berlutut, sambil Saling manangkupkan buku jari mereka memberikan penghormatan di hadapan Kaisar Zhou Ming."Salam Yang Mulia Kaisar." Kata mereka serempak."Terima kasih Yang Mulia Kaisar atas bantuannya kepada desa Kami." Kata Tetua Desa."Kalian bangunlah, aku akan membawa Rongshu Kekaisaranku untuk diadili, sekarang desa Lu Zhong kalian aman." Kata Kaisar Zhou Ming penuh kharisma dan keagungan."Kedua orang yang meninggal karena Rongshu, harap segera dimakamkan dengan baik." Kata Zhou Ming kepada Tetua Desa."Baik Yang Mulia." Kata Tetua Desa lagi.Lalu Tetua Desa menerintahkan beberapa orang untuk menangani kedua mayat yang tergeletak di tanah dan secepatnya mengubur mereka karena kepalanya hancur.Kemudian Kaisar Zhou Ming menghampiri He Bin Xiang, dan berkata: "Di mana anakmu dimakamkan aku ingin melihatnya.""Terima kasih Yang Mulia, atas kesediaanmu untuk mengunjungi makam anakku." Kata He Bin Xiang merasa terharu.Kemudian He Bin Xiang menunjukkan
"Baiklah, setelah berunding kami setuju." Kata He Bin Xiang setelah menghadap kembali ke Yang Mulia Kaisar.Kaisar Zhou Ming menganggukkan kepala. Lalu dia mendekati makam putra He Bin Xiang, dan berkata : "Apakah yang dimakamkan di sini adalah berupa tulang-tulang putramu?"."Benar sekali...." kata He Bin Xiang.Lalu Kaisar Zhou Ming menggerakkan jari-jarinya menggambar Array Pemanggilan Jiwa[1] di udara, lalu tangan kiri Kaisar Zhou Ming memegang batu nisan di makam He Pingping,sinar hijau keluar dari tangan Zhou Ming menembus ke batu nisan dan masuk ke dalam tanah, lalu menembus lagi ke kotak peti dan menyinari tulang-tulang He Pingping yang dimakamkan, sementara itu tangan kanannya terangkat dengan jari-jari yang terbuka menghadap ke atas mengarah ke arah hutan bambu dan menyebutkan nama dari jiwa orang yang ingin dipanggil, lalu jari-jari kanannya mengeluarkan sinar berwana hijau muda yang menyorot ke arah hutan bambu dan itu membentuk seperti sebuah jembatan yang berfungsi untu
Kaisar Zhou Ming menghampiri He Pingping, membelai kepala He Pingping dan membungkuk mengusap-usap pipinya sekali lagi, lalu berkata: "Ingat yah Nak.... umur 10 tahun untuk kembali padaku.""Sekarang aku mau pulang dulu ke istanaku." Kata Zhou Ming kepada He Pingping."Baik Yang Mulia, bolehkah hamba memelukmu." Kata He Pingping dengan kekanak-kanakan sambil tersenyum manis, sinar matanya memohon, tampak sangat lucu dan imut-imut sekali."Mari sini....." kata Kaisar Zhou Ming sambil membuka kedua lengannya untuk memeluk He Pingping.He Pingping berlari ke dalam pelukan Kaisar Zhou Ming dan memeluknya erat-erat."Sampai berjumpa kembali nanti di istanaku." Kata Kaisar Zhou Ming berbisik kepada He Pingping, sambil mencubit lembut pipi imutnya sekali lagi.Kemudian mereka saling melepaskan pelukan, mata He Pingping memerah ingin menangis.Kaisar Zhou Ming tersenyum padanya dan melambaikan tangannya.He Bin Xiang dan Luo Mei Shan sangat bahagia melihat Kaisar Zhou Ming menyayangi putra me