Share

Jangan terlalu Sabar

“Bapak …,” Rianti sujud di sisi lelaki tua yang terbaring lemah.

“Kamu sudah datang, Nduk?” Terdengar getaran di nada bicaranya.

“Iya, Pak, Rianti di sini. Bapak kenapa sampai jatuh sakit?” Rianti membelai rambut putih yang mendominasi kepala ayahnya.

“Menurutmu kenapa, Nduk?” Pertanyaan itu membungkam bibir Rianti.

Hening sejenak menguasai suasana kamar tersebut. Hanya ada helaan napas berat Bapak dan hembusan napas lemas Rianti. Dia menatap ayahnya dengan penuh rasa bersalah. Gara-gara dirinya, pria itu terbujur lemah di peraduan. 

Rianti pulang segera menuju ke Lumajang, ketika mendapatkan telep

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Eni haerun
aku tabuk dua duanya...
goodnovel comment avatar
Nur Fitriyani
lama banget updatenyA
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status