Setelah Fera menyelesaikan semua pendekar itu, Fera menyusul.
Di meja Banny dengan pipi mengembung, kerana marah.
Musuhnya sangat senang di kalahkan,dan juga Banny meninggalakan dirinya.
Banny yang Melihat itu malah terkekeh, dan berkata.
"Hihihi gadis tengkil, kenapa muka mu macam udang." Banny terkekeh.
"kakang itu, mengapa meninggalkan aku sendiri," marah Fera
"sudahlah itu latihan mu juga, kerana ini baru sedikit, belum lagi nanti, ketemu perguruan golongan hitam," bebel Banny.
Panjang lebar membuat Fera terdiam, dengan kepala menunduk.
"Kenapa kau menyesal mengikuti ku?" tanya Banny.
Serta merta Fera menjawap, dengan senyuman di bibirnya.
"Tidak kakang aku malah senang, mengikuti dirimu," jawap Fera.
Setelah menunggu 10 minit, akhrinya pelayang yang tadi.
Mengambil pesanan Banny, datang membawa 2 porsi ayam, dan sebotol arak.
Tetapi se
Setelah beberapa saat, menunggu musuhnya akhirnya mereka tiba di sana.Dengan senjata masing-masing mereka, dengan berani ketua mereka berkata."Jika diri mu berani, mari maju sini,tunjukan kekuatan mu" kata ketua mereka."Ahahah, kalian berani keroyokan, dasar lemah sekali," hina Banny."Binatang beraninya dirimu menentang kami, sepertinya mencari mati" Balas ketua tersebut.dengan nada marahnya, tidak terima semua hinaan itu, seketika ketua kumpulan tersebut, memasang kuda-kuda."Jurus Penarik Nyawa!" teriak ketua tersebut.Melihat serangan itu, Banny membuka sedikit energinya, agar bisa menahan serangan tersebut.Setelah Banny membuka energinya, bersamaan dengan itu juga, serangan ketua penyerang tersebut tiba, di tempat Banny."Tameng Es Abadi!" Teriak Banny dengan lantang.Dan serangan dari ketua tersebut, telah pun tiba di tempat Banny, saling dorong satu sama lain.
Tetapi harimau itu malah mengerang, kerana tertekan energi Banny.WARKK! WARKK!Banny fikir kekuatan hewan itu, hanya bergitu saja, tetapi beberapa minit kemudianKekuatan hewan tersebut itu, tiba-tiba saja bertambah kuat.Banny terdesak kesal akan hal itu, tetapi harimau tersebut.Telah pun terlepas dari pengekang Banny, dan berniat menyerang Banny.Sekelip mata harimau itu, telah hilang dari pandang mata Banny.Membuat Banny memasang siap-siaga, tanpa Banny rasakan.Dari arah belakang, harimau tersebut menyerang Banny, dengan cekarannya itu.WUSSS! TRAKKK!Banny pun menghilang, dan kembali muncul di atas pohon.Dengan senyuman di bibirnya, Banny mengibaskan tangannya.Dan memegang sebotol arak, bagi menemaninya bertarung.Tetapi harimau tersebut, tidak memberikan Banny rehat sesaat pun.Har
"Kerajaan kami telah hancur, di sebabkan oleh, kawanan iblis sialan," maki Boyot."Ternyata tujuan kita sama, aku pun akan mencari, perguruan golongan hitam, dan termasuk pengikut iblis durjana," balas Banny.Setelah itu, mereka kembali di mana, tempat Fera ditinggalkan."Sialan punya anak manusia, seorang wanita kau tinggalkan, seorang diri di goa ini?" Tanya Boyot.Dengan di sertai makiannya tersebut, tetapi Banny yang telah biasa.Hanya tersenyum menangapi semua itu, dan mengeleng kepala."sudahlah kau harimau jelek, mulut mu bau bangkai," umpat Banny."mulut mu bau arak, celaka maniak arak," balas Boyot."Arkkkk! sudah lebih kita teruskan masuk goa ini," marah Banny.Setelah beberapa minit, mereka memasuki goa tersebut, mencari keberadaan Fera.Sehingga Banny mengunakan tenaga dalam, untuk memanggil Banny."Fera! ohhh, kekasihku dimana dikau!" Teriak Banny.&nb
"Mau apa kalian, memasuki kampung ini?" Tanya pendekar tersebut."Kami hanya mencari rumah makan, kerana sudah 3 minggu, kami tidak makan," jujur Banny."Cihhhh, melihat baju mu saja, membuat ku berfikir, dan terlihat sangat dirimu golongan hitam." hina pendekar tersebut.Dengan matanya melihat Banny, dari atas ke bawah, seperti memandang rendah.Hal tersebut membuat Fera, mengangam tangannya akibat menaham marah.Tetapi Banny menahan Fera, dan menganggap seperti biasa saja.Kerana memang bajunya, cuma itu saja bewarna hitam, itu pun warna kesukaannya."Apa memang, kami tidak bisa memasuki kampung ini?" Tanya Banny dengan sopan."Bisa tetapi ingat, kami akan mengawasi kalian, dan kami tidak segan-segan, membantai kalian." Amaran pendekar tersebut."Terima kasih, kerana kalian sudi, menerima kedatangan kami." tunduk Banny berterima kasih."Sudah kalian masuk saja, aku muak meliha
Setelah mereka selesai makan, Banny, Fera dan sosok harimau Banny. Berjalan menuju ke lantai 2, di mana ruang inap tersebut berada. Baru saja sampai di lantai tersebut, gila Banny kumat, dan mengoda Fera. "Fera, kita tidur 1 bilik yuk." Goda Banny dengan keningnya turun naik. Perkataan Banny, membuat Fera memerah, dan langsung mencubit pinggang Banny. ARKKKK! Teriak Banny kesakitan, dan tersenyum melihat muka malu Fera. Setelah itu mereka menunggu, lelaki yang tadi melayan mereka sampai. Bagi mengurus peginapan mereka, dan nanti membayar juga makanan mereka tadi.30 Minit berlalu akhrinya, mereka memasuki ruang masing-masing. Sebelum Banny memasuk ruangnya, Banny sempat mengoda Fera. "Fera ayuk," Goda Banny. Dengan keningnya turun naik. Membuat Fera langsung melaju, memasuki ruangnya, takut dan malu. Meli
"Sebentar, aku lupa memberikan gambaran, bagaimana menyerap energi itu." Jelita kembali muncul.Dan tersenyum kecut, dan mengaruk kepalanya, yang tidak gatal"Dirimu membuat ku terkejut, Jelita suatu saat nanti, jika mau muncul beritahu diriku dulu," mohon Banny.Jelita langsung mendekati Banny, dan mengirimkan energi berwarna biru.Hal tersebut, terkejut dan melihat gambaran, bagaimana menyerap inti energi itu."Ini bagaimana wahh, hebat sekali dirimu Jelita," puji Banny.membuat Jelita tertunduk malu, dan seketika Jelita memukul kepala Banny."Celaka mengerikan sekali wanita ini," batin Banny dalam hati.Takut jika Jelita mendengar, akan menerima kembali pukulan Jelita."Mengapa dirimu memukulku Jelita, awas saja jika suatu hari nanti," sambung Banny."Jumpa lagi suatu saat nanti." Terang Jelita, dan langsung menghilang kembali.Banny langsung mengibaskan tangannya, bag
Banny dan Fera langsung menuju ke hutan tersebut, dangan sosok Boyot.Selalu berada di samping Banny, dan tiba-tiba saja maju dengan.Kelajuan penuh, bersemangat ingin membantai perguruan tersebut.Setelah Boyot tiba di atas perguruan tersebut, dengan kekuatan penuh pula.Dan Boyot berubah bentuk menjadi 20 meter, dan mengeluarkan jurus dikuasainya."Jurus Cekaran Maut!" Teriak Boyot.WUSSS! DARRRR!Terjadi ledakan dari serangan Boyot, hal tersebut membuat Fera terkejut.Kebanyakan murid dari perguruan raja tanah, hancus menjadi debu.Di mana serangan Boyot mengandungi racun, yang sangat mematikan.Dulu saja masa kerajaan mereka di serang, oleh kawanan iblis.Sempat terpukul mundur, oleh kerajaan harimau lelembut.Fera coba melihat Banny, seakan mencari jawapan.Tetapi Banny malah tersenyum, seperti tiada apa-apa ter
Ternyata Banny seorang pendekar yang melarikan diri, dan ingin menyeksa pendekar itu."Hoiii! setan kecil, mau lari ke mana, aku ingin mengirimkan dirimu, ke alam baka!" teriak Banny.Tetapi melihat pendekar tersebut, malah mengunakan ilmu meringankan diri.Membuat Banny langsung mengeluarkan jurus Esnya, agar pendekar itu mati."Jurus pemecah Es!" teriak Banny.WUSSSS! DUARRR! ARKKKK!Terdengar teriak murid dari perguruan raja tanah, pendekar tersebut terpental.200 meter dan melanggar sebatang pokok, seketika murid itu memuntahkan darah segar.HURKKK! HURKKK!"Celaka apakah ini akhri dari hidupku, percaya atau tidak, suatu hari dirimu akan mati, di bunuh oleh aliansi, perguruan golongan hitam!" Teriak pendekar tersebut."Cihhh, mulut mu busuk binatang, jika memang bergitu aku nantikan," balas Banny makian pendekar tersebut.Setelah selesai berkata, Ban