Share

Keyakinan yang Tulus

“Selamat, Sena! Kau berhasil mendapatkan pusaka sucimu yang pertama!”

Nandina memeluk Sena sembari menepuk-nepuk pundak Sena. Senyumnya tersungging lebar karena ikut bangga dengan pencapaian muridnya itu. Tongkat baja yang merupakan pusaka suci muridnya itu disimpan terikat di belakang punggung muridnya.

Sena yang masih tampak kikuk dan senang bersamaan itu buru-buru menunduk hormat ketika Nandina melepas pelukannya. “Sa-saya berhasil mendapatkan ini karena ajaran guru…”

“Oh, jangan merendah, Sena. Pendekar Dewa Matahari pada umumnya butuh waktu bertahun-tahun untuk memperoleh pusaka sucinya. Tapi kau berbeda! Aku tahu semenjak aku pertama kali melihatmu kau adalah pendekar yang disayang dan dilindungi oleh para dewa!” Nandina masih bersemangat memuji Sena.

Nandina menatapi tongkat baja Sena lebih cermat. Dia baru sadar kalau pusaka suci itu adalah warisan dari Pendekar Dewa Matahari legendaris yang sudah meningg

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status