Share

Solidaritas

“Raksha, kamu tidak apa-apa?”

Sena buru-buru menghampiri Raksha. Raut mukanya masih menampikkan kecemasan. Dia mengamati dari ujung kepala hingga ujung kaki Raksha, tetapi tidak sedikitpun ada luka yang dia duga sebelumnya.

“Tidak apa-apa. Kamu belum makan?” tanya Raksha santai.

“Apa yang terjadi dengan Baswara?” Sena masih penasaran.

“Dia masih di luar di saung dengan anak buahnya.”

Sena diam sejenak untuk berpikir. Dari gelagatnya, dia tahu kalau Raksha tidak memilih untuk tunduk pada Baswara seperti yang dia duga sebelumnya. Namun hal itu belum menghilangkan kekhawatiran dalam hatinya. “Apa yang kamu lakukan kepada mereka?”

“Sedikit usil. Sudah, jangan dipikirkan. Ayo makan.”

Raksha meninggalkan Sena yang masih gelagapan dibelakangnya. Dia mengambil piring dan daun pisang yang sudah tersedia di meja lalu mengambil nasi dan lauk yang dia rasa cukup.

Masih banyak yang ingin Sena tanyakan, tetapi dia tidak bisa menahan rasa laparnya. Dia pun ikut mengambil nasi dan lauk dibelakang Rak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status