Share

Tak Nyaman

Cukup mengejutkan ketika melihat Husin yang tiba-tiba datang, terlebih dia tampak berpakaian lebih rapi dengan ditambah sedikit wewangian. Setiap tak sengaja bersitatap dengannya, ingatan tentang ciuman itu selalu berhasil membuat pipiku terasa memanas.

“Aku boleh ajak Nayla jalan-jalan?”

Mendengar pertanyaan itu, aku segera menoleh ke arah Kak Yuni. Membulatkan kedua mata berusaha menyampaikan isyarat padanya agar permintaan itu ditolak saja. Tampak wanita yang tak pernah mengenakan daster sekali pun itu sedang berpikir setelah menarik simpul senyum misterius di sudut bibirnya.

Hingga jawaban yang diberikannya itu membuat Husin semringah, tapi tidak denganku yang hanya bisa mengempaskan napas kasar. Jika Kak Yuni saja mengizinkan, lalu bagaimana aku harus menolaknya?

“T-Tapi Kak Yuni minta aku buat fokus belajar dulu, kan?” kelitku.

“Cuma satu kali! Kakak juga pernah muda, Nay,” goda Kak Yuni yang tiba-tiba bang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status