Share

Bab 26. Kasih Sayang Kawan.

Rasa penat yang teramat sangat memaksa Janeta untuk segera beristirahat. Jarum jam sudah menunjukkan pukul dua lebih lima belas menit dini hari.

“Kawan, izinkan aku beristirahat barang sejenak. Badanku terasa capek dan meriang.” ucapnya kepada si Hitam sambil meletakkan sepiring nasi ditambah sepotong ikan bakar yang sengaja ia beli tadi di warung makan. Piring itu ia letakkan persis di hadapan si Hitam yang duduk di lantai dengan menyusun kedua kaki depannya dengan rapi. Anjing itu terlihat belum pulih benar. Luka di kepalanya masih dibalut perban yang baru saja di ganti oleh Janeta dengan perban baru.

“Guk..guk..!” sahut anjing itu seakan melafazkan kalimat terima kasih.

Aroma ikan bakar membuat air liur si Hitam meleleh dan langsung menyantap makanan yang telah di hidangkan Janeta di hadapannya.

Janeta beringsut masuk ke dalam kamarnya lalu mencuci muka di kamar mandi. Matanya masih merah dan terasa perih. Selesai mengeringkan wajahnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status