Share

Bab 38. Titik Terang Mulai Muncul.

"Berbohong? Berbohong apa maksudnya, Kang?

Cecep memalingkan wajahnya dari wajah Janeta dan kini ia melempar pandangan keluar jendela.

“Neng!”

“Sebenarnya ini bukanlah masalah Saya. Tapii... 

Cecep tidak melanjutkan kata-katanya. Dirinya terlihat dilema. Sedangkan Janeta menunggu kelanjutan kalimat lelaki itu. Namun hanya kesunyian yang kini datang menyusupi.

“Bilang saja Kang. Maksudnya apa tadi?”

“Tidak usah berpura-pura Neng. Saya sudah tahu kalau pemilik baju berdarah itu adalah milik Adik Neng.” Lembut tapi tajam, itulah intonasi perkataan Cecep.

“Ternyata Kang Cecep sudah bertanya kepada Bu Bidan. Aku harus cerdas menanggapi semua ini agar kasus kematian Pak Warno cepat terungkap. Aku tidak bisa mengandalkan kesaksian dari si Hitam karena seekor hewan tidak dapat dijadikan saksi di pengadilan.”

Cecep menoleh kepada Janeta yang terdiam. 

“Jujur sajalah Neng. Siapa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status