Share

Bab 51. Rahasia Tuan Morat

Menjelang siang di ruang kerja Tuan Morat.

“Aku tidak menyangka hidupmu akan berakhir dengan setragis ini, sayang. Ooh, dulunya aku berharap, kamu akan lebih bahagia hidup tanpa aku. Hidupmu akan lebih sempurna dan mendapatkan cinta yang seutuhnya. Tapiii....

Tubuh Tuan Morat sedikit membungkuk ke depan. Ia tumpukan sikunya di atas meja dan tangannya itu menopang wajahnya yang menoleh agak ke samping kiri. Sementara itu sebelah tangannya lagi tetap memegang selembar foto. Nanar matanya menatap seraut wajah disana.

Tuan Morat yang biasa terlihat berwibawa dan cool, tapi di dalam kesendiriannya ternyata ia juga manusia biasa yang tidak luput dari duka.

Dua rongga mata Tuan Morat membasah. Netranya mengaca lalu membentuk anak sungai kecil yang kini mulai menuruni wajah tuanya.

“Percayalah sayang... aku pasti akan menuntut orang yang menyakitimu dengan seberat-beratnya. Agar kamu tenang di alam sana dan menungguku agar kita kembali bersama.” Wa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status