Share

Sehelai Rambut Dalam Parfum

Edi pun tersenyum meski aku tau kalau senyumnya itu adalah senyum yang ia paksakan. Lalu ia menyodorkan sebotol parfum dan berkata, “Tidak masalah. Kuberikan sebotol parfum untuk sample. Ya...mungkin, nanti kau akan suka,”

***

Akhirnya aku dan Gwen pun pergi meninggalkan Pameran itu. Tapi karna sudah waktunya makan siang, kami pun memutuskan untuk pergi ke gerai fast food yang tidak jauh dari sana. Seperti biasa, Gwen memesan salad dan aku pun memesan sebuah burger keju dengan porsi jumbo ditambah soft drink.

Kami duduk di meja yang letaknya tak jauh dari jendela. Setidaknya kami bisa menikmati hiruk pikuk jalanan London sembari menikmati makan siang kami. Dan tentu saja, Gwen juga mulai mengomel karna ia pikir aku sengaja membuatnya bertemu Edi.

“Mana kutau, Sayang! Aku saja tidak menyangka kalau dia ada di Pameran itu. Bahkan sebenarnya, ada banyak pertanyaan di kepalaku sekarang!” kataku.

“Kenapa? Apa kau baru melih

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status