Setelah satu permintaan dari Alexs sudah terselesaikan, Aurora sangat senang karena dia sudah menepati janjinya. Dengan begitu Aurora bertanya kepada Alexs.
"Aku sudah menepati janji ku, sekarang aku minta kamu harus jalan dengan 1 perempuan yang kamu anggap kamu penting," kata Aurora.
"Kenapa kamu menyuruhku begitu? Kamu tahukan aku tidak mempunyai perempuan? Apa aku harus mengajak jalan Jesica agar kamu senang?"
"Ha ha ha, jika kamu ingin bersama Jesica kenapa tidak? Menurutku itu fine fine saja selagi kamu menginginkannya,"
"Ha ha ha jelas aku tidak menginginkannya,"
"Kamu jangan berbohong, kamu pasti punya kan satu orang perempuan saja yang kamu sukai?" Aurora dengan memaksanya bertanya kepada Alexs.
Dengan begitu karena Alexs tidak tahan dengan paksaanya Aurora akhirnya dia memberi tahu, dan menceritakannya.
"Baik baik nona aku akan memberi tahumu sekaligus sedikit bercerita,"
Ketika mendengar perkataan dari
Pada pagi hari di hari Minggu, Franco orang kepercayaannya Emillio dia berencana meminta izin untuk pergi ke Pantheon, Pantheon merupakan sebuah kuil peninggalan kekaisaran Rimawi yang pada masa sekarang telah beralih fungsi menjadi gereja katolik Roma. Bangunan ini terletak di tepi alun-alun pusat Roma atau Piazza della Rotonda, berdekatan dengan Piazza Novona. Hala yang membuat Franco ingin berkunjung ke sana yang pertama karena selama dia bekerja sama dengan Emillio dia tidak pernah pergi mengunjungi bangunan yang ada di sana, pedahal bangunan itu sangat di sukai oleh orang-orang yang mengunjunginya. Yang menjadi ciri khas bangunan ini adalah tiang tiangnya yang tinggi di bagian teras, yang kemudian pada zaman sekarang banyak menginspirasi daripada desain untuk bangunan seperti perpustakaan, Universitas, bangunan tempat pemerintahan, dan sebagainya. Dengan begitu Franco sangat memaksa meminta izin kepasa Emillio. Di sisi lain Emillio juga menginginkan jika
Seperti biasa Jesica pagi ini pergi bekerja karena sekarang dia sudah mempunyai tanggung jawabnya. Setelah dia sudah selesai dia langsung keluar ternyata teman kantornya yang bernama Amel dia sudah menunggunya. Lalu Jesica tersemyum senang, meski dia tinggal sendiri masih ada orang yang peduli kepadanya. Dengan begitu mereka berduapun pergi bersama, dan di perjalanan mereka saling bercanda ringan dan di sepanjang jalan mereka melihat jalan yang ramai, lalu Jesica bertanya kepada Amel. "Hai Amel, apakah kamu sudah lama menungguku?" tanya Jesica. Dengan begitu Amel menjawabnya, "Eumm lama gak ya? Haha enggak ko paling baru 5 menit-an," "Ohh syukurlah, aku kira sudah lama. Terimakasih ya, he he he." Amel menjawabnya, "Tenang aja kali, kamu ini sama ke siapa saja," Merekapun melanjutkan perjalanannya menuju kantor. Di sana tiba tiba banyak sekali orang yang berkumpul, ternyata setelah Jesica mencari tahu ternyata itu adalah Emillio dan Franc
Pada hari ini Emillio dan Nana sudah sampai di Britania Raya, Inggris. Mereka berdua berencana untuk menemui orang tua kandungnya Nana, karena dia ingin meminta izin bahwa Nana akan bekerja di pulaunya selama 15 tahun bahkan bisa saja lebh atau kurang tergantung situasi dan kondisi keadaannya nanti. Setelah itu Nana langsung saja menuju alamat rumah orang tuanya, Emillio tidak mengetahui mengapa Nana bisa berada di Italia pedahal keluarganya berada di Britania Raya, Inggris. Karena Emillio orang yang tidak suka mencampuri urusan orang lain dia juga tidak menanyakan apapun kepada Nana. Setelah itu Nana datang dan orang tuanya terkejut saat Nana datang dengan Emillio, pria yang gagah dan sangat tampan. Membuat semua orang yang berada di sana tidak berhenti menatapnya. Langsung saja Nana menyapa ibunya dari kejauhan, "Ibu i miss you!" Lalu ibunya menjawab, "Nana Ibu juga sangat merindukanmu, bagaimana keadaanmu? Dan siapa ini? Bos barumu?" Lalu Nana menj
Saat ini keadaan Emillio sangat kritis, dia nyaris koma. Lauder sangat sekali ingin marah se marahnya karena jika penembakan itu tidak terjadi kemungkinan besar Lauder bisa membongkar kedok ,siapa pelaku yang sebenarnya. Dia sangat geram sekali, setiap dia sudah ingin berhasil menyelesaikan masalahnya ada saja hambatan dan gangguannya. Tidak lama kemudian Bella Thessaly, Alexs, Dan Aurora datang untuk menjenguk dan melihat keadaanya Emillio. Ternyata Emillio sekarang sangat tidak memungkinkan untuk sadar. Di sana Aurora mengkhawatirkan Emillio bagaimanapun dia juga pernah di bahagiakan olehnya. Dia menyesali karena dia telah bersikap cuek kepadanya hal yang di takutkannya adalah Emillio meninggal dunia sebelum dia membongkar siapa pelaku yang mengajak kerja samanya dulu. Dokter datang dan memberitahukan keadaan Emillio yang sudah tidak berdaya, tembakan yang paling parah adalah mengenai kepalanyan sehingga akan sulit untuk dia jika bisa sadar. Menurut dokter,
Pagi hari sudah tiba, dengan cepat Aurora menuju tempat di mana Charltte di kurung dan di borgol. Saat Aurora sampai ternyata di sana sudah ada Miya yang sedang menangis dan memohon untuk agar Charltte segera sadar. Aurora hanya mengawasi dan melihatnya dari kejauhan, dalam dirinya dia hanya memikirkan kasihan Miya. Di sana Miya berkata kepada Charltte yang tidak sadarkan diri. "Kak kenapa kamu berkhianat aku tidak percaya kamu mempunyai watak yang jahat, pedahal orang tua kita menyuruh ke negara ini untuk melamar kerja karena kita sudah lulus. Tapi malah kamu memilih bekerja di sini sebagai maid, aku kecawa dan kasihan kepadamu kenapa kamu seperti ini. Apakah kamu akan tahu bagaimana jika orang tua kita mengetahui sikapmu yang seperti ini," Miya di sana sambil menangis dan memukul tembok karena kesal dan kecewa. Lalu saat Aurora mendengarkan omongan, Miya dia terkejut karena tidak menyangka jika seorang Charltte mempunyai seorang adik yang baik seperti
Pada pagi hari Jordan sudah menemui Jesica di apartemennya, lalu Jesica di sana langsung saja membukakan puntunya. Saat di buka tertnyada Jordan. Di sana Jordan mengajak Jesica untuk menjenguk ibunya Jordan yang sedang sakit dan sekarang di rawat di rumah sakit Harapan Sejahtera. Rumah sakit elit dan terjamin, meski rumah sakit terjamin namun siapa yang bisa menjamin nyawa seseorang. "Jordan pagi pagi sudah kemari saja, heum ada apa nih? Sepertinya masalah pekerjaan? Apakah ada masalah lagi Jordan?" kalimat tanya dari Jesica. Jordan menjawabnya, "Aduh kamu ini membuatku terkekeh geli yah, belum juga aku berbicara kamu udah nyerocos saja ha ha ha ha," "Habisnya ada apa sih?" tanya Jesica. "Sebenarnya aku ke sini ingin mengajakmu untuk menemui ibuku yang berbaring di atas kasur rumah sakit," "Oh Ibumu sakit? Aku mau kok menjenguknya, dan sebentar aku mau siap siap dulu ya sebentar kok," kata Jesica. "Ya udah sana aku akan tunggu kamu di
Pada hari ini adalah tepat di mana Devano menginjak usianya yang ke 4 tahun. Dan di sini lah mulai terjadinya konflik di dalam kehidupan antara Bella Thessaly, Lauder, dan Devano. Di mana dia harus mengalami sakit, dan pahitnya kehidupan. Pada pagi hari mereka semua akan berbelanja menyiapkan barang barang, kebutuhan, dan semua perlengkapan untuk pesta nanti malam. Karena hal ini adalah moment yang tidak akan terlupakan oleh mereka semua. Moment di mana pertama kalinya mereka semua berbahagia dan tertawa. Seperti biasa sebelum berpesta Alexs lah yang akan menyiapkan semuanya. Mulai dari baju anggota, menghias tempat, memilihkan menu makanan, dan lain sebagainya. Dengan polosnya Devano bertanya kepada Bella Thessaly. "Mommy ada acara apa ini? Semua orang hari ini nampak sibuk mengurusi ini itu, termasuk Mommy dan Daddy juga. Hanya aku saja yang duduk di sini tanpa mengetahui ada apa, he he he coba beri tahu aku mommy," kata Devano. "U
Sudah beberapa lama Nana menemani Emillio tetapi tidak ada perubahan sama sekali. Dia masih saja berbaring di tempat tidurnya dengan kondisi yang sama tidak sadarkan diri. Hal itu membuat Nana sedih dan putus asa, semakin hari perasaan dia tidak tenang seperti ngambang tidak tentu dan tidak nyaman. Dengan begitu mau tidak mau dia pasti akan kembali ke Italia mengurus bisnisnya Emillio. Karena Nana sudah di percayai dan tentunya di sana dia akan di temani Franco. Dan Francolah yang akan mengarahkan semuanya kepada Nana. Akhirnya Nana pergi ke Italia bersama Franco. Dalam hatinya dia tidak ingin jika dirinya meninggalkan Emillio yang belum sadarkan diri. Meski begitu Nana di beri dukungan oleh Hanabi. "Kamu jangan khawatir. Dan kamu juga jangan merasa takut dalam menjalankan bisnis Emillio, dan kamu fokuskan saja. Percayalah Emillio akan segera sadarkan diri," tegas Hanabi. "Baik Nona, saya akan menjalankan saran Anda," kata Nana. "Baik," Nana a