Devano sudah sampai di rumah pamannya yaitu Alexs, sesegera mungkin Devano langsung pergi ke mansion ayahnya untuk menemui Jack. Dia berpamitan kepada Alexs, "Paman aku pergi ke mansion ayahku dulu," ucapnya. Lalu di jawab oleh Alexs, "Ada perlu apa Devano?" tidak sempat menjawab karena Devano sudah pergi ke garasi untuk mengeluarkan motornya, karena mobilnya ia simpan di sekolah.
Kebetulan saja Jack sedang berada di luar, dia sedang membersihkan tanaman. Langsung saja Devano mengajak Jack, untuk mencari tempat yang aman. Dengan rasa aneh dan tidak paham Jack hanya mengikuti arahan dari Devano.
"Ada apa? Apa yang kamu mau bicarakan Devano?" tanya Jack.
"Paman entah mengapa aku selalu mencurigai Anton, teman satu sekolahku namun beda kelas saja."
"Apa yang membuatmu menjadi curiga kepada dia?"
"Dia saat ini sedang pergi ke Italia, namun yang ku heran mengapa dia harus berbohong kepada pihak sekolah. Dia berkata akan pergi ke New York, namun fa
Pada saat di kelas, Caramel langsung saja menghampiri Devano. Dia mengajak Devano pergi keluar kelas untuk membicarakan sesuatu, hingga Devano mengikuti Caramel dari belakang. Caramel selain bersikap dingin, dia juga begitu berbeda tidak seperti biasanya.Caramel berkata, "Devano! Aku ingin bertanya, sebenarnya ayahmu sudah bertemu denganmu bukan? Tinggal ibumu saja, yang belum di ketahui di mana keberadaannya," ucapnya dengan tidak memandang wajah Devano."Maksudmu?""Sudahlah, jawab saja.""Iya, aku memang sudah mengetahui itu.""Oh baiklah, kamu tidak usah banyak bertanya mengapa aku tahu tentangmu," jawabnya dingin."Terserah,""Dan tenang saja, anggap saja aku tidak mengetahui tentangmu. Oh ya, jangan sekali-kali kamu mengkhawatirkanku karena aku mengikuti geng motor. Intinya tidak ada perbuatan negatif dari sana, dan jika ayahku mengkhawatirkanku katakan pada dia aku akan baik-baik saja," ucapnya langsung meninggalkan Devano sen
Devano pulang ke rumah, di sana dia mendapatkan kabar bahwa Anggel istri dari Alexs ia akan segera pergi ke New York. Karena kondisi orang tuanya yang semakin tidak memungkinkan, Anggel sebagai anak tunggal mau tidak mau dia harus pergi ke sana.Sedangkan Alexs juga akan ikut namun untuk sementara atau selamanya. Saat ini Alexs sedang memindahkan berkas-berkasnya untuk pindah ke Amerika, memang butuh waktu yang lama namun sebagai orang yang bisa di sebut punya segalanya urusannya itu akan segera terselesaikan."Paman, apakah akan pergi sekarang?" tanya Devano."Mungkin 2 hari lagi, itu hanya Anggel saja. Paman belum selesai dengan urusan di sini, apakah kamu ingin ikut dengan paman?""Tidak paman, aku akan tinggal di sini saja." ucapnya."Baiklah, paman akan mengajarkanmu berbisnis untuk melanjutkan bisnis ayahmu itu. Paman akan mengajarkanmu selama 1 bulan, mudah-mudahan saja de
1 bulan telah usai akhirnya Alexs sudah resmi pindah ke negara Amerika, dan sesekali Devano akan pergi ke sana. Akhirnya Devano kini tinggal mandiri benar-benar mandiri tidak ada keluarga yang ada di dekatnya kecuali orang-orang yanh tidak ada hubungan darah.Jarak antara Lauder dan Devano memang jauh. Dengan begitu Devano pergi ke pegunungan untuk memberikan kabar soal pamannya yaitu Alexs. Dengan rasa hati yang hampa dan sedih mau tidak mau Devano sudah menerimanya dengan ikhlas.Devano di antar oleh Jack, saat ini hanya Jack yang selalu menemani Devano. Jack orang yang dulunya terkenal jahat dan sadis kini dia berubah menjadi lembut layaknya seorang ayah untuk anaknya. Jack tidak memperdulikan dirinya meski usianya yang sudah lumayan namun dia tetap saja, tidak memperdulikan soal dirinya yang seharusnya berkeluarga bahkan mempunyai anak."Paman terimakasih sudah menemaniku, dan terimakasih banyak selalu mendukungku."
Pagi hari di sekolah, Anton menghampiri Caramel yang sedang duduk bersama teman-temannya. Caramel begitu risih ketika dirinya di jumpai oleh Anton, memang teman-teman sekelasnya begitu kagum namun dalam hati kecil sebenarnya Caramel tidak suka. Di sana Caramel begitu malas untuk melihat wajah Anton, dengan terpaksa Caramel tersenyum dan melihat wajahnya dengan tatapan yang kosong. Anton laki-laki yang begitu peka, dia tidak terima jika Caramel memberikan tatapan yang tidak sesuai dengan keinginnya . Akhirnya Anton, berkata kepada Caramel. "Caramel! Ada apa denganmu? Mengapa tatapanmu begitu?" "Engga Anton, aku hanya kurang sehat saja," "Bohong! Dari tadi aku perhatikan kamu, sebelum kamu melihatku kamu itu senang dan cerita kamu tadi tertawakan dengan teman-temanmu! Jangan membohongiku bodoh!" "Anton! Ternya begini kamu memperlakukan perempuan!" "Memang ya! Perempuan sepertimu memang tidak akan cocok denganku!" "Ha ha ha, najis
Pagi hari Devano sudah bersiap-siap untuk pergi ke rumahnya Caramel. Tidak lupa Devano membawakan bunga mawar merah dan cokelat ke sukannya, dengan alasan agar Caramel tidak sedih lagi karena ulah kasarnya Anton. Langsung saja Devano menancap gas mobilnya itu dengan kecepatan sedang. Saat ini Devano sudah tinggal bersama Jack yaitu di mansionnya dulu masa dia kecil. Tidak lupa sebelum itu Devano berpamitan kepada Jack, dan Jack sudah pergi ke kantornya Devano dan Lauder. Bagaimanapun Jack juga mengerti soal bisnis karena sebelum dia menjadi criminal dia juga pernah mempunyai bisnis yang di sebut bisnis haram juga. Beda dengan sekarang, dia menjadi baik. Akhirnya Devano sudah tiba di depan rumah Caramel, hari ini Devano meminta izin karena dia tidak masuk sekolah begitupun Caramel dia tidak sekolah. Devano melihat Caramel sedang bersantai di pinggir kolam, terlihat di raut wajahnya Caramel menyimpan banyak masalah. Dengan begitu Devano langsung menemui
"Ah sudahlah, semoga dokter itu bukan ciri-ciri dari keluargaku." ucap Jack membuat Lauder bingung. "Ayah aku sudah memasuki kelas 3 SMA, sebentar lagi aku akan masuk universitas pilihanku sendiri." "Iya, selamat untumu. Aku bangga kepadamu, kamu bisa mandiri meski pamanmu sekarang sudah tidak bersamamu lagi. Dan terimakasih Jack sudah bersedia membantu anakku," "Tidak apa-apa, santai saja. Lagian aku juga menyayangi Devano, bahkan aku anggap dia anakku juga." "Terimakasih paman," ucap Devano. Akhirnya mereka berdua berpamitan untuk pulang ke mansionnya itu. Setiba di Mansion, Jack mendapatkan telepon dari Emillio. Emillio menyuruh Jack untuk pergi ke Italia, dengan berat hati Jack meninggalkan Devano sendirian. Devano awalnya ingin pergi ke Italia, ikut bersama Jack namun dia juga harus mengawasi kantornya itu. Dengan begitu besok pagi Jack sudah berangkat ke Italia, dan Devano sudah pergi ke kantornya untuk memeriksa semua data penghasilan dan memeriksa kehadiran para karyawann
Pagi hari di sekolah Bangsawan, sekolah yang megah dan mewah itu di gemparkan oleh seseorang yang begitu misterius. Melainkan dia adalah murid baru, yang kini dia kelas 3 SMA sama seperti Devano dan kawan-kawannya. Semua murid begitu heboh dan terus saja membicarakan sampai-sampai Devano menjadi penasaran, sifat Devano begitu teliti dan jika dia ingin tahu lebih dalam maka dia akan mencari tahunya sampai hasil yang dia dapatkan sudah cukup baginya. Devano melihat perempuan, murid baru itu bersama ibu-ibu. Masuk ke dalam ruangan kepala sekolah, kemungkinan besar untuk membicarakan soal kelasnya dia nanti. Bel masuk sudah berbunyi maka semua murid di wajibkan untuk masuk ke dalam kelasnya masing-masing. Dengan rasa kecewa dan terpaksa mereka semua bubar dan pergi ke kelasnya, Devano juga pergi ke kelas untuk mematuhi aturan. Pada saat di kelas, Caramel datang dengan santainya. Lalu teman-temannya Caramel menghampiri Caramel mereka memberikan gosip barunya kepada Caramel, membuat Caram
"Bodoh sekali diri ini, mengapa aku mengatakan bahwa aku lebih mengenal Devano di banding Satria. Ah sudahlah semoga dia tidak mencurigaiku, semoga saja aku tidak satu kelas dengan Devano." ucap Clare dalam hatinya. Dengan begitu Satria kembali menemui Clare yang sedang duduk sendirian, lalu Satria berkata kepada Clare. "Pemahamanmu cepat sekali, sepertinya entah besok atau lusa kamu akan segera mendapatkan kelas." ucap Satria. "Semoga saja, dan ini semua berkat kamu jugakan sudah mengajariku." "Sudahlah lupakan," ucap Satria. Akhirnya mereka berdua pulang, Clare sudah di tunggu oleh sopir pribadinya. Terlihat bahwa Clare bukan orang biasa, namun penampilannya saja yang sederhana tidak beda dengan fasilitas yang dia pakai. Clare siswi cantik dan anggun dia memiliki tinggi badan 170 Cm. Warna rambut cokelat, itu begitu menawan dan paras yang begitu cantik dan menyejukan orang yang memandangnya. Tiba-tiba saja saat Satria akan pulang. Satria di hampiri oleh Anton dan kawan-kawannya