Share

Bab 185

"Mak? Ayo masuk," ujar Hasan.

"Assalamualaikum," sapa Nur.

"Walaikumsalam," Hasan menyambut mertuanya dan mencium punggung wanita itu.

"Dito, bawa rantang itu ke meja makan," perintah Nur.

"Baik, Mak."

Setelah memakai baju, Aina segera turun dan alangkah terkejutnya karena di meja makan, ibunya tengah menata makanan yang di keluarkan dari rantang.

"Mak, Mamak datang?" Aina merasa surprise, dia segera mencium punggung tangan ibunya dan memeluknya.

"Iya, ini tadi di rumah keluarga Latief ada arisan keluarga, Mamak sengaja membawa makanan ke sini."

Aina membuka rantang satu persatu, ada rendang, sambal kentang jeroan, capcai brokoli dan sepotong loyang bolu pandan dan puding durian serta serangang nasi.

"Aduh, makasih, Mak. Tahu aja kalau Aina gak masak hari ini," ujarnya sambil nyengir.

"Kenapa gak masak?"

"Bang Hasan bilang akan ngajak makan di luar. Oh ya, mana Bang Hasan?" Aina celingukan mencari suaminya.

"Ke masjid sama Dito."

"Oh, Dito ikut juga? Kalau gitu kita salat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Nunuk Nooreda
belum dilanjut
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
lanjut kak author
goodnovel comment avatar
figur
alamaak.....gantung.............
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status