Share

50. Daerah Sensitif

“Kamu gak ada kerjaan lagi selain nonton drama korea dan ngemil?” tanya Ardan kepada Sharon yang sedang bermalas – malasan di ruang televisi.

“Apa lagi yang bisa dilakukan sama tahanan rumah?” jawab wanita itu dengan nada tidak peduli.

“Ya banyak lah. Kamu tuh bisa masak, kamu bisa baca buku, olahraga kek apa gitu.”

“Ah, aku gak minat sama aktifitas begituan.”

“Ck. Pemalas,”

“Bodo amat. Weeek...” jawab Sharon sembara menjulurkan lidahnya.

“O ya, progres kasus kamu gimana? Kok aku gak dapat kabar dari Julio sih? Kerja apa gak dia tuh?”

“Eits, jangan salah. Progressnya banyak tahu. Kamu aja yang gak tau. Dia kerja dengan baik kok. Dia bahkan dapat saksi baru yang bisa jadi kunci buat kita menemukan pelaku sebenarnya. Keren kan? Dia emang top deh, my favorite lawyer pokoknya.”

“Halah, favorite lawyer apa lelaki idaman? Ngomong aja naksir.”

“Ya kalau naksir gak papa kan aku jadikan dia pengacara favorit juga? Dih, nyinyir amat.”

“Jadi, apa progresnya? Trus? Saksi itu, siapa?” tanya Ardan.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status