Di sudut lain ruang perawatan Chef Tia tampak Darmawan Rahardja, ayah dari Mutiara Cinta Rahardja menatap Nadia yang terlihat penuh kasih sayang saat memperlakukan putri tunggalnya, bahkan Nadia terlihat lebih sayang daripada Berliana ibu kandungnya sendiri. "Terima kasih, Bu!" ucap Darmawan kala b
Hari telah berganti, dari celah-celah korden matahari memasuki ruang perawatan Chef Tia. Dengan perlahan gadis yang jago memasak itu membuka matanya. Bulir bening menetes dari sudut mata Chef Tia kala ingatannya kembali pada peristiwa naas yang baru saja menimpanya. Dalam hati Chef Tia lebih memilih
Chef Tia bukan hanya menjalani pengobatan secara fisik tetapi juga secara psikis. Setelah mengetahui hasil visum yang menyatakan jika dirinya masih perawan, Chef Tia lebih bersemangat menjalani pengobatan dan pemulihan kesehatannya. Chef Tia sungguh tidak pernah menyangka jika beberapa orang bertub
"Rencananya mau pakai kebaya atau gaun?" tanya Diandra kepada sepasang calon pengantin duduk di depannya. Tampak di tangan Diandra sudah memegang alat yang akan dia gunakan untuk menggambar desain baju pengantin. Setelah keluar dari rumah sakit dan kesehatannya berangsur pulih, kini Dio dan Chef Ti
"Hai!" sapa Safwana dengan lirih, nada keraguan terdengar dari suara adik tiri Alta tersebut. Sejak kecil Dio dan Safwana selalu berdua, persahabatan abahkan mungkin sudah seperti keluarga sendiri yang menjadi alasan kedekatan dari mereka berdua. Hingga rasa cinta yang terkuak yang menghinggap di d
Dio semakin erat menggenggam tangan Chef Tia. Tidak salah memang apa yang calon istrinya tanyakan, memang di hati Dio saat ini ada rasa sesal yang berhubungan dengan Safwana. Bukan sesal karena tidak memilih Safwana menjadi pendamping hidupnya, tetapi sesal karena dirinya pernah mengabaikan Safwana
Ingin rasanya mengalihkan rasa sesak di dada karena segala praduga kepada Ishana yang sedang berada nun jauh di sana. Rio mencoba menantang dirinya dengan menikmati hidangan mie super pedas yang ada di kafe yang dia datangi bersama Delia. Keringat yang membasahi wajah Rio, membuat sulung dari tiga
Meskipun sudah sejak dahulu Bia mendengar jika Bumi sangat mencintainya, tetapi Bia tidak percaya begitu saja dengan apa yang pernah diucapkan oleh Ishana, sahabatnya. kala itu Bia hanya menganggap apa yang diucapkan oleh Ishana hanya sebuah guyonan dan berniat untuk menggodanya yang belum pernah pa