Share

Bab 49

"Gita." Dela memanggil namanya begitu panggilan telepon tersambung. Itu terjadi sekitar waktu makan malam.

Seketika kedua alis Gita berkerut. Cara Dela bicara seperti menunjukkan rasa kecewa. Tapi, apa salahnya?

"Kenapa?" tanya Gita, memilih untuk berakting tak tahu apa-apa. Dia tak mau terlalu jelas memperlihatkan jika dia bisa membaca emosi wanita itu.

"Aku telepon kamu berkali-kali, dan juga chat supaya kamu telepon aku. Tapi kenapa kamu nggak melakukannya?"

Oh, Gita ingat. Dia melupakan pesan-pesannya. "Maaf. Aku lupa." Itu adalah kebenarannya. Dia tiba-tiba menjadi sibuk sejak insiden malam ini. Dia bahkan hanya sekali membalas pesan dari adiknya.

"Farah punya schedule di Sabtu-Minggu ini?"

"Begitulah." Bagian ini adalah kebohongan. Dia selalu menggunakannya sejak Rangga rutin mengunjunginya di akhir pekan. Maaf, Del. "Kenapa telepon?"

"Aku mau ajak kamu shopping. Sebentar lagi akan ada pesta anniversary perusahaan Lukman, dan aku butuh dress baru."

Kerutan kembali muncul
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status