Share

22

Ada atmosfer aneh yang menguap setiap kali lampu ungu dari dalam bar bocor keluar dan memulas permukaan kulit Svaha. Rasanya berkeringat dan segar sekaligus. Entah, mungkin saja Svaha ini lelaki yang terlalu pemalu. Mungkin agak tipis bedanya, antara bersemangat dan gejala panic attack. Svaha tidak suka kerumunan. Ia tidak suka kebisingan. Tapi kadang ada baiknya bermain-main di daerah penuh tantangan. Tidak ada yang tahu apa yang bisa terjadi. Semuanya di luar kontrol. Kebanyakan, kejutan.

Seperti gadis itu.

Dari dalam mobil, Svaha melihat sosok Arkana yang sudah berdiri—bersandar dengan santai di dekat pintu mobil ibunya. Di sebelah Arkana, seorang lelaki ikut nimbrung. Tangannya memegang botol bir yang sudah hangat, juga rokok putih yang tinggal setengah batang. Wajah lelaki yang familiar. Rambut putih, kumis tebal—juga putih.

“Svaha, ada pak guru!” teriak Arkana yang terlalu bersemangat menunjuk-nunjuk (agak kurang sopan) ke arah lelaki di sebela

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status