Share

42

Veronika sempat memanggil Arkana pengecut dan menjitak kepalanya dua kali ketika Arkana bilang kalau dirinya akan kembali ke kota Harsha. Veronika menyayangkan sikap anaknya yang kurang lapang dada dan tak bisa menerima kekalahan.

Arkana bilang kalau dirinya ini bukan robot, ia punya perasaan. Ia tidak bisa menyakiti hatinya sendiri seperti seorang masokis hanya untuk terlihat kuat. Ia butuh pergi supaya tidak ada kerusakan lagi, atau kekacauan lagi. Lalu Veronika menyerahkan kunci mobilnya pada Arkana. Sebagai rasa terimakasih Arkana mendengarkannya mengomel selama satu jam tanpa membantah.

Dan, di sinilah Arkana. Ia sudah menyetir selama empat jam ditemani lagu patah hati. Menyisir jalan yang mulai gelap—pohon pinus yang berjajar sebagai pembatas jurang dan kesepian.

Arkana berharap Svaha ada di sebelahnya, tapi Cantra lebih berhak atas lelaki itu. Di luar rasa penasaran terhadap Cantra dan tujuannya membantu, Arkana berusaha percaya padanya.

&nbs

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status