Share

Bab 102

Ia bahkan tak menghargai keberadaanku di sini. Berani sekali ia memeluk Mas Syahru di depanku.

Aku refleks memalingkan wajah karenanya.

“Jangan begini Za, kita mungkin memancing orang untuk berpikir macam-macam!”

“Jangan pergi, Sayang!”

Aku ingin berbalik, tetapi ragu. Ia memanggil aku atau bukan. Sebelumnya sekali pun ia tak pernah memanggil sapaan itu, kecuali jika kami sedang berada di luar. Namun, saat kurasakan seseorang menarik lenganku dari rah belakang, barulah aku sadar jika yang di maksud Mas Syahru memang aku.

“Tunggu sebentar!” katanya lagi.

“Kalau Mas masih ada urusan sama Reza, enggak apa selesaikan dulu. Kita bisa keluar kapan saja, lagi pula sekarang gerimis. Kayaknya terlalu maksain juga kalau kita nekat pergi sekarang.”

“Dia bahkan enggak keberatan, Ru. Kenapa kamu yang justru seperti keberatan.”

“Kamu ini yang kenapa Za, datang-datang sudah bertingkah aneh? Kali ini kami memang niatnya mau pergi. Bukannya kamu juga tahu itu.”

Aku masih ingat tadi pagi Mas Syahru sem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status