Share

Bab 51

Tumpukan kertas undangan telah siap di atas meja. Besok atau lusa, seseorang akan mengambil undangan pernikahan itu dan mulai mengantarkannya pada pemiliknya masing-masing.

Lelaki berambut cepak itu terlihat sedang mengecek beberapa nama pada secarik buku tamu undangan yang akan hadir di hari pernikahannya minggu depan. Saat Ibu Fatimah berjalan mendekati Ustaz Azhar.

Ibu Fatimah meletakan secangkir kopi hangat di atas meja. Sesaat ia melirik pada putra satu-satunya dengan wajah sedikit masam. Pasti hal itu karena keputusan Ustaz Azhar yang ingin menikahi Rani.

"Minumlah, nanti keburu dingin!" titah Ibu Fatimah memecah keheningan yang tercipta. "Tadi ibu tidak sempat mengantarkannya, karena Ibu langsung sholat subuh," jelas wanita itu.

Ustaz Azhar menoleh pada Ibu Fatimah yang masih berdiri di sampingnya. Lalu kembali melanjutkan pekerjaannya lagi memeriksa daftar tamu yang akan ia undang.

"Hah ...!"

Ibu Fatimah menghempaskan kasar tubuhnya duduk pada bangku yang berada di samping Ust
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status