Share

S2 BAB 17 : Selalu Panas

Aruna menggeliat.

Ia menutup wajah dengan sebelah tangan tatkala terasa cahaya menyilaukan masuk melalui jendela balkon yang setengah terbuka.

Matanya mengerjap sekian kali, untuk menyesuaikan konsumsi cahaya yang menerobos ke dalam ruangan.

Perlahan ia bangkit untuk duduk.

Sekujur tubuhnya terasa nyeri, ia pun meringis. Bukan saja karena rasa nyeri tadi, namun rasa berat di area perutnya.

Ia menunduk dan mendapati tangan kekar Brahmana masih bertumpu dan melingkari perut.

“Ups..” Aruna meraih selimutnya yang melorot hingga menampilkan tubuh atasnya yang polos, tanpa sehelai benang pun.

Ia membenahi genggamannya pada sejumput ujung selimut lalu kepalanya beralih ke sisi, dimana seorang pria dengan rahang siku dan tegas, tengah terpejam.

Dada bidangnya yang juga polos sedikit berkilat karena sisa keringat hasil ‘pertempuran’ panas mereka semalam, kini pun terlihat naik turun begitu teratur. Tidak seperti sebelumnya yang begitu terengah.

Pipi Aruna kini terasa memanas dan bersem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status