Share

Part 102

Part 102

"Tentu saja tidak. Pegang saja kata-kataku!" tandas Wijaya mantap.

Mau tak mau Yolanda mengangguk.

"kau tinggal melakukannya sesuai rencana saja. kita akan berkomunikasi via handphone. Sekarang kembalilah ke kamarmu. Jangan sampai ada yang tahu tentang rencana ini. Atau kau tahu sendiri akibatnya."

"Ya, baiklah."

Gadis itupun segera pergi meninggalkan gudang belakang dan kembali ke kamarnya, untunglah hari itu, tak ada yang melihatnya.

Begitu juga dengan Wijaya, setelah menyelesaikan misinya ia kembali beristirahat. sesuai perintah dari Heri.

"Kau dari mana saja, Mas?" tanya mariana saat ia membuka pintu kamar dan mendapati Mariana berdiri di dekat jendela.

"Aku habis cari angin, di sini gerah," sahut Wijaya sekenanya.

Mariana menatapnya penuh selidik.

"Gerah? kau tak merasakan AC ini menyala dan udaranya dingin?"

"Emmh, ya, maksudku aku ingin udara segar di luar ruangan," jawab Wijaya kikuk.

"Benarkah? Kau sungguh mencurigakan!" pungkas Mariana.

"Bener dong, sayang, buat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status