Share

Part 21. Terlanjur

Part 21

"Neng ...!" panggil ibu.

Aku menoleh ke arahnya begitu pula dengan Tuan Putra.

"Neng, jadi selama ini Tuan Putra tidur di luar?"

"Iya, Bu."

"Ya Allah, kasihan banget atuh, Neng. Kenapa gak disuruh tidur aja di--"

"Gak apa-apa, Bu. Saya malah menikmatinya, karena tak perlu pakai pendingin ruangan," jawab Tuan Putra.

"Jangan atuh ah, nanti sakit, masuk angin kalau tidur di teras terus. Kasihan Tuan, Neng."

"Tapi itu atas kemauan Tuan sendi--"

"Sudah, mulai malam ini biar Tuan Putra tidur sama Alvaro di kamar kamu. Terus kamu tidur sama Husna. Jangan begini, kasihan. Angin malam itu gak baik untuk kesehatan."

Aku mengangguk mengiyakan ucapan ibu.

"Jangan begini lagi atuh, Neng. Tuan adalah tamu di rumah kita, harusnya kita menyambutnya dengan baik."

"Sudah, Bu, jangan salahkan Hana. Saya tidur di luar karena saya cuma ingin menghindari sesuatu yang tidak diinginkan, Bu."

"Sudah, sekarang ada ibu. Ibu percaya Tuan teh gak akan melakukan sesuatu yang buruk. Maafin kami ya, Tuan.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Rusmiati Rahmady
lanjut Thor
goodnovel comment avatar
Theart Art
ahhh Abang putra Napa aq yg meleot denger dia bilang bgtu
goodnovel comment avatar
Maria Ulfa
semakin seru ceritanya.....g sabar nunggu besuk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status