Suasana menjadi aneh diantara mereka berdua, perkataan Leo membuat mereka berdua terdiam. Leo sendiri merutuki dirinya yang dengan mudah berkata hal itu, padahal kemarin dirinya sudah melamar dan bertemu dengan keluarga Fransiska dan perkataan tadi bisa membuat semuanya menjadi kacau.
“Putik.”“Leo.”Mereka mengucapkannya bersama dan membuatnya saling memandang satu sama lain, secepat kilat Leo langsung mengalihkan pandangan tidak mau terjadi hal-hal yang diluar pikiran dan kendalinya.“Kamu duluan,” ucap Leo membuka suara tanpa menatap Putik.“Hubungan kita tidak akan baik-baik saja kalaupun kembali, lagipula kamu juga dekat dengan penyanyi itu. Aku nggak mau menjadi orang ketiga dalam hubungan kalian berdua, kalaupun kita kembali itu artinya kamu sudah benar-benar menentukan pilihan ke aku bukan wanita lain,” ucap Putik membuat Leo terdiam dengan mendengarkannya.“Kamu yang membuat semuanya rumit, kedatangan pria itMendengar pengakuan Fransiska membuat hati Leo seakan penuh dengan bunga-bunga, tidak tahu harus menanggapi apa tapi tangannya tidak melepaskan genggaman tangan Fransiska sampai masuk kedalam mobil.“Malu ya?” Fransiska langsung menggodanya.Leo menatap Fransiska yang saat ini memberikan tatapan menggoda pada dirinya, menarik Fransiska membuat mereka semakin dekat. Tidak menunggu lama Leo melumat bibir Fransiska lembut, tangan Fransiska berada di lehernya membuat ciuman mereka semakin dalam.“Aku rasa kita harus keluar dari sini, kamu mau kemana?” Leo membelai pipi Fransiska pelan.“Tempat yang kita datangi kemarin, pinggir pantai.” Fransiska menjawab singkat.“Ada masalah?” Leo memandang penuh selidik.“Orang hidup pasti ada masalah.” Fransiska menjawabnya dengan memberikan senyuman lembut.Leo menatap Fransiska yang tidak seperti sebelumnya, membelai wajah Fransiska yang menatap lurus kedepan dan seakan p
Menemani dan membantu seluruh proses pemakaman ayah Fransiska membuat Leo berkenalan dengan saudara-saudaranya yang lain, setidaknya dirinya bukan lelaki satu-satunya ada tunangan Chika yang menemani. Tidak hanya itu keluarganya juga membantu semuanya, mulai dari rumah sakit sampai acara di malam hari. Fransiska hanya duduk dengan tatapan kosong, ditemani oleh teman-teman dari groupnya. Leo dan tunangan Chika menyambut beberapa tamu dan membantu semua proses berjalan lancar, mereka berdua belum memiliki waktu untuk berbicara dengan kedua wanita yang dicintai. Mama Fransiska sendiri lebih banyak diam, ditemani Tania dan juga calon mertua Chika selama proses berlangsung.“Mas, makasih banyak.” Yena membuka suara saat berada dihadapan Leo.“Bukan masalah, kalian akan tidur disini?” Yena mengangguk menjawab pertanyaan Leo “Kalau begitu aku pulang saja.”“Fransiska belum bicara sama sekali,” ucap Yena dengan perasaan bersalah dan tatapan sedih
“Mamanya Fransiska benar-benar kuat, mami gitu nggak akan sanggup.” Tania berkata sambil memasukkan makanan di ranjang.“Buat siapa?” Leo menatap bingung.“Kamu bawa kerumah Fransiska, pastinya gadis-gadis itu belum makan.” Tania menatap Leo sekilas.“Mereka bilang Fransiska sudah di dapur nyiapin makanan buat mereka.” Leo mengatakan dengan santai membuat Tania menatap tidak percaya “Lagian mereka berlima harus melanjutkan aktivitasnya.”“Fransiska juga?” tanya Tania yang dijawab Leo dengan menggelengkan kepala “Kira sama dia juga, kalau sampai ya mending suruh masuk di agencynya Azka aja.”“Agency apaan? Orang mau diambang kehancuran.” Wijaya mengatakan dengan nada yang sangat menyindir.Leo memilih diam, tidak terlalu tahu banyak mengenai agency Azka. Dirinya memang dekat dengan Brian, tetap saja tidak pernah membahas mengenai agency. Selama ini mereka bertemu hanya menikmati musik dari tempatnya atau melihat Fransi
Hembusan nafas keluar saat melihat keberadaan Putik dihadapannya, Leo memang ingin berbicara dengannya tapi tidak sekarang. Waktunya tidak cukup membicarakan mengenai Risa, hal yang tidak ada hubungan sama sekali dengan pekerjaan.“Ada apa?” Leo mengatakan dengan nada datarnya.“Saya mau membahas mengenai sesuatu.” Putik mengatakan dengan nada takut.“Kita akan bahas setelah saya dari pusat, kamu nanti saya panggil.” Leo mengatakan sambil lalu dan menghadap Irwan yang mengangkat alisnya.“Baik, saya permisi.” Putik keluar dari ruangan Irwan membuat suasana hening.“Lo, cari semua penyebabnya. Kita bicarakan setelah gue dari pusat.” Leo membuka suara terlebih dahulu sebelum Irwan.Keluar dari ruangan Irwan, ekspresi wajahnya yang tegas membuat beberapa orang menundukkan kepalanya. Leo bisa melihat dari kejauhan pimpinan HRD dengan cepat menghampirinya sebelum memasuki lift, panggilan Leo membuat langkah pria itu terhen
Keputusan Leo benar-benar membuat Putik terkejut, tidak peduli dengan apa yang dirasakan wanita dihadapannya saat ini. Tindakan Putik membuat Leo kesal, sudah dicarikan alterntif enak, melakukan hal yang membuat dirinya kesal.“Apa ini artinya kamu memecat aku?” tanya Putik membuka suaranya “Aku nggak melakukan kesalahan sama sekali.” Leo mengangkat alisnya “Keberadaan Risa disini pastinya memberikan nilai buruk pada hotel apabila ada tamu yang melihat atau tiba-tiba ada penilaian dadakan, apa kamu bisa menjamin mereka tidak terganggu?”“Selama ini baik-baik saja dan nggak ada masalah, tim penilai selama ini belum pernah datang ke hotel jadi masih aman.” Putik berkata santai.Leo menahan diri agar tidak emosi “Kamu hanya memiliki dua pilihan itu, silakan memikirkannya.”“Aku tidak akan memikirkan itu semua, apa kamu berani memecat aku?” Putik menatap santai. “Kamu sangat mencintaiku, Leo.”“Kita tidak membahas masala
Bayangan Leo adalah Fransiska, kakak dan ibunya akan larut dalam kesedihan setelah kehilangan kepala keluarga yang sangat mendadak. Fransiska memang membutuhkan waktu lama untuk kembali aktif lagi di entertainment, selama dia tidak ada yang menggantikan adalah Yena. Fransiska memang tidak datang atau aktif ketika mereka jadwal, tapi setiap selesai mereka pasti langsung menghubungi dan selalu Leo ada disana.“Sudah yakin kembali?” tanya Leo lagi.Fransiska memutar bola matanya malas “Jadilah, kalau nggak kenapa aku hubungi kamu buat anter.”“Aku kali yang maksa.” Leo membuka kenyataan yang membuat Fransiska tertawa.“Udah, sekarang aku harus masuk dan membawakan semua makanan ini kedalam buat mereka.” Fransiska menunjuk bungkusan yang ada di belakang.Leo menggaruk kepalanya yang tidak gatal, maminya dari tadi sudah memasukkan sesuatu untuk Fransiska dan teman-temannya. Apalagi dalam member itu ada Larissa yang ayahnya memiliki k
SALAH SATU MEMBER WANITA BERINISIAL F KEDAPATAN BERKENCAN DENGAN PUTRA SALAH SATU PEMILIK H&D GROUP“Wah...siapa ini yang berani buat masalah sama kita?” suara Tania dengan nada kesalnya membuat semua terdiam “Pi, udah cari tahu siapa?”“Rifat sama timnya yang cari tahu.” Wijaya menjawab singkat dan berusaha santai.“Kasihan Fransiska kalau gini,” ucap Tania dengan nada sedihnya. “Mereka kan perlu privacy.”“Kalau mau privacy ya jangan ciuman disembarang tempat,” sahut Jimmy yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Leo.“Pi, selesaikan sampai tuntas.” Tania mengatakan dengan nada penuh emosi “Untung aja foto mereka ciuman nggak kesebar.”“Bukan masalah itu sih, Mi. Group mereka itu sudah dianggap sebagai kumpulan cewek penggoda karena pernah kerjasama dengan group pria yang terkenal itu.” Jimmy membuka suaranya “Mereka pasti mikir Fransiska sengaja menggoda Leo untuk kehidupannya dan image cewek penggoda akan sema
Mengikuti perkataan Rifat, bersiap bertemu dengan agency Fransiska. Leo mengira akan bertemu di tempat agency itu yang nyatanya tidak benar. Mereka bertemu di salah satu restoran milik keluarga yang letaknya tidak jauh dari hotel, memilih datang terlebih dahulu daripada Rifat.“Cepat juga kamu datang.” Rifat memberikan tatapan menggoda.Leo memutar bola matanya malas “Kesininya sama Fransiska?”Rifat mengangkat bahu “Resiko kayaknya bawa Fransiska.” Leo membenarkan perkataan Rifat “Kita di tempat private kan?”“Udah disiapkan.” Leo menjawab sambil mengarahkan ke tempat pertemuan mereka.Langkah mereka akhirnya sampai, memasuki ruangan terlebih dahulu. Rifat memberikan beberapa arahan apa yang harus dilakukan nanti saat pertemuan, mendengarkan semuanya dengan baik tanpa mengeluarkan suara untuk bertanya.“Om mau aku membantah tentang hubungan depan mereka?” tanya Leo tidak percaya “Kami sudah bertemu di acara pemakaman