Share

DUA PULUH DUA

"Neng gak mau terus dikasihani, Pak. Lagian Kang Malik juga punya kehidupan sendiri yang gak bisa dibagi sama Rima," lirih perempuan itu. Meski dadanya sesak ia mencoba untuk rela. 

Sebab tak mungkin menggenggam sesuatu yang memang bukan miliknya. Di saat ada perempuan lain yang memiliki Malik seutuhnya, baik raga maupun hatinya. 

Lebih baik mundur sebelum perasaan itu kian mengakar. Daripada harus dicabut saat sudah menjadi pohon yang menjulang. Tentu akan lebih sakit dan menyesakkan. 

Zain diam menyaksikan drama yang menciptakan dua kubu di hatinya. Satu sisi bahagia melihat Elrima ingin meninggalkan suaminya. Satu lagi terluka, sebab ia melihat sorot cinta saat perempuan itu menatap Malik. 

"Neng, minta cerai sama suami itu dosa. Istighfar Neng." Pak Hamid mengingatkan. 

Walau hatinya juga bimbang antara merestui kelanjutan pernikahan putrinya. Atau me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status