Share

Bab 18: Racauan Istriku

Sinar matahari pagi menyengatku. Entah sudah berapa lama kau tertidur di kamar. Kulihat dengan mata memicing, jendela kamarku terbuka. Aku mencoba duduk di ranjangku, sembari mengarahkan wajah ke halaman kosong di samping rumahku: di mana hanya ada satu pohon beringin besar yang sakral. Dan hingga saat ini belum ada yang mampu memangkasnya.

Sampai otakku mulai memproses dan mengingat semua kejadian malam laknat sebelumnya. Aku melihat mahluk mengerikan berbulu lebat, hitam, dan dengan kekuatan magisnya ia berhasil mengangkat tubuhku tanpa menyentuhku, lalu melemparku ke arah dinding kamar.

“Wirda!”

Aku mulai menggigil. Rasa cemas kembali menggerayangiku.

“Wirda!”

Tapi, tak ada jawaban. Aku tak bisa mendengar satu orangpun di rumahku. Semuanya seperti kosong. Kemudian, aku semakin tak bisa berpikir jernih lagi karena ketakutan mulai menguasai diriku. Tubuhku, tanpa kuminta lantas beringsut dari ranjang, lalu hampir saja aku meloncat melalui jendela kamar yang terbuka. Telapak kaki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status