Setelah mengambil keputusan, Audrey bergegas mencari tempat dengan cahaya yang bagus dan memotret detail jam tangan tersebut. Jam tangan ini memang terlihat sama persis dengan yang dia lihat pada hari itu, tetapi mungkin saja ada dua orang yang kebetulan membeli model jam tangan yang sama. Oleh sebab itu, Audrey tidak bisa memastikan bahwa orang pada hari itu adalah Zayden.Seusai memotret, Audrey kembali tidur dengan perasaan yang berat dalam hatinya. Namun, dampak yang mengguncang dari kenyataan ini membuat Audrey sulit untuk tertidur. Setelah merasa sangat lelah, akhirnya Audrey baru tertidur di tengah malam.…Keesokan harinya, cahaya matahari memancar masuk ke dalam kamar. Zayden mengernyitkan alisnya dan langsung terbangun dari tempat tidur. Begitu bangun, Zayden melihat bahwa dirinya masih mengenakan pakaian yang dia kenakan untuk acara bisnis semalam dan rasa mabuk membuat kepalanya terasa sedikit sakit. Hal ini pun membuat Zayden merasa kesal.Sementara itu, Audrey tidak tidur
Setelah mendengar perkataan ini, Audrey mengepalkan tangannya dengan sekuat tenaga dan menjawab, "Jadi, apa jam tangan ini pernah beredar di pasar?""Kalau beredar, harganya pasti sangat tinggi dan akan menjadi berita besar di pelelangan. Setahuku, hal itu belum pernah terjadi," sahut manajer tersebut.Audrey sudah memiliki jawaban yang cukup jelas dalam hatinya. Seusai berterima kasih kepada manajer dan karyawan toko itu, Audrey pun meninggalkan tempat itu dengan linglung. Jam tangan ini dan masalah Zayden yang berulang kali mengutus orang untuk menyelidiki masalah malam itu telah membuat Audrey yakin bahwa pria malam itu adalah Zayden.Namun, ketika mengetahui informasi ini, Audrey menjadi sedikit kebingungan. Selama ini, Audrey terus berpikir bahwa anak ini hanya miliknya sendiri dan tidak ada hubungan apa pun dengan ayah yang hanya pernah muncul sekali serta memberikan benih itu.Sekarang, Audrey tiba-tiba mengetahui identitas ayah dari anaknya ternyata adalah suami sahnya, Zayden.
Di luar ruangan.Sederet nomor yang akrab muncul di ponsel Audrey, itu adalah Christian yang telah menghilang tanpa kabar selama bertahun-tahun. Kala itu, Christian melanjutkan pendidikan di luar negeri dan menghilang begitu saja. Audrey terus menunggu kabarnya setiap hari, tetapi dia tetap tidak bisa menghubunginya. Audrey sama sekali tidak menyangka Christian akan muncul di saat seperti ini. Jika itu dulu, Audrey pasti akan merasa sangat bahagia. Namun, Audrey yang sekarang….Audrey merasa sedih dalam hatinya, lalu dia mengangkat ponselnya dan berbicara dengan suara dingin, "Christian, kita putus saja. Jangan cari aku lagi setelah kamu kembali nanti."Seusai berbicara, Audrey takut mendengar upaya Christian untuk mempertahankannya, sehingga dia segera memutuskan panggilannya. Namun, Audrey merasa sangat lelah dalam hatinya. Tubuhnya bersandar di dinding belakang dan perlahan bergerak ke bawah. Kemudian, dia memeluk kedua lututnya dengan erat.Seandainya Christian bisa kembali lebih a
Setelah meninggalkan perusahaan, Zayden langsung pergi mencari Kenny dan memintanya untuk membantu mencari dokter yang bisa melakukan operasi pada ibu Audrey."Aduh, Zayden. Kamu terlihat nggak menyukai istrimu ini, tapi faktanya kamu sangat peduli padanya." Kenny biasanya sering dikerjai oleh Zayden. Saat ini, dia tentu tidak akan melewatkan kesempatan untuk mengolok-olok Zayden.Zayden menyipitkan matanya. Alasan Zayden melakukan hal ini pada dasarnya hanya karena tindakan impulsifnya yang sesaat. Ketika melihat tampang Audrey yang kebingungan itu, Zayden menjadi tidak bisa menolak permintaannya. Lantaran dia sudah berjanji kepada Audrey dan sebagai orang yang selalu menepati janjinya, Zayden tidak akan mengingkarinya.Namun, hal ini tidak mengartikan bahwa Zayden akan membiarkan Kenny mengolok-oloknya. Dia pun membalas, "Apa sekarang kamu terlalu santai? Kalau iya, apa perlu aku beri tahu om supaya dia segera mengatur dirimu belajar di perusahaan?"Sejak menyelesaikan studi di luar
Sejak mengetahui Zayden telah menikah, Christian selalu ingin melihat wajah asli dari bibinya itu. Akan tetapi, sekarang kelihatannya dia akan kecewa dan harus menunggu kesempatan yang lain lagi. Di sisi lain, Kenny merasa dirinya sangat tidak dihargai. Dia mendadak berpura-pura menjadi gemulai, lalu menggandeng lengan Zayden dan berkata, "Kamu mau melihat bibimu? Bagaimana kalau aku memerankannya untukmu?"Saat berbicara, Kenny bahkan mencoba untuk bersandar di pundak Zayden. Namun, Zayden yang merasa bulu kuduknya bergidik saat melihat perilaku Kenny itu langsung mendorong Kenny dan berkata, "Christian, ini belum saatnya, mungkin lain kali. Aku akan membawamu pulang dan bertemu dengan Ayah dulu. Dia sangat menanti kepulanganmu setiap hari."Christian tentu tahu bahwa kakeknya paling menyayanginya, jadi dia segera mengangguk. Kemudian, Zayden turun dari mobil dan membantu Christian untuk memasukkan kopernya ke dalam bagasi mobil. Setelah itu, mereka berdua naik ke mobil dan meninggal
Malam harinya, Audrey kembali ke rumah dan melihat Zayden sedang duduk di sofa sambil membaca buku yang dipegang di tangannya. Saat ini, Audrey sedikit tidak fokus karena masalah Christian yang mendadak pulang. Dia pun berjalan ke dalam tanpa berinisiatif untuk menyapa Zayden. Ketika mendengar suara gerakan, Zayden sontak mendongak dan melihat Audrey sedang berjalan ke arah kamar dengan frustrasi serta menunduk. Zayden mengernyitkan alisnya dan memanggil, "Audrey, tunggu sebentar."Audrey seketika tersadar kembali dari pikirannya yang kacau, lalu berhenti melangkah dan menatap Zayden dengan sedikit cemas. Meskipun perasaannya dengan Christian sudah merupakan masa lalu dan pernikahannya dengan Zayden juga sebagian besar hanya berakting, Audrey tetap merasa tidak nyaman saat melihat Zayden sekarang."Ada apa, Tuan Zayden?" tanya Audrey."Masalah yang kamu katakan padaku hari ini, aku sudah menyuruh orang mencari tahu. Kalau ada kabar, aku akan memberitahumu. Kamu juga tidak perlu terlal
Lantaran terlalu menggunakan tenaga, urat nadi di tangan Audrey tampak menonjol dan mencerminkan ketidaktenangan dalam hatinya.Kenapa Christian bisa ada di foto ini?Audrey mengenali semua orang yang ada di dalam foto tersebut. Mereka semua adalah anggota Keluarga Moore, sedangkan Christian berdiri di tengah Zachary dan Vivi. Rupanya … mereka adalah satu keluarga?Sebelumnya, Audrey pernah mendengar nama Christian, tetapi Audrey tidak menyangka Christian yang dulunya tampak miskin itu ternyata punya hubungan dengan Keluarga Moore yang sangat berpengaruh. Mungkin, bisa dikatakan bahwa Audrey menolak untuk percaya bahwa masalah yang tidak masuk akal seperti ini akan terjadi pada dirinya sendiri. Namun, saat melihat foto Christian dan Zayden berdiri bersama, Audrey tidak punya alasan untuk menolak percaya dan melarikan diri lagi.Saat ini, Audrey hanya merasa bahwa otaknya seperti akan meledak. Tangannya yang menggenggam foto seketika mengendur, lalu foto itu langsung terjatuh ke lanta
Emilia tidak banyak berpikir. Memang benar, pria yang begitu luar biasa seperti Zayden pasti memiliki banyak wanita yang mengaguminya di sekelilingnya. Apalagi, Audrey juga merupakan sosok yang kurang percaya diri."Audrey, aku mendukung segala keputusanmu," kata Emilia.Saat mendengar ucapan menghibur dari Emilia, hati Audrey menjadi sedikit lebih lega. Kemudian, dia duduk di kursi panjang di taman dan menatap awan di langit sambil melamun.…Di sisi lain, Christian merasa sangat tidak berdaya ketika mengetahui bahwa Audrey telah pindah. Oleh sebab itu, Christian hanya bisa mencari keberadaan ibu Audrey di berbagai rumah sakit. Akhirnya, segala upayanya membuahkan hasil. Salah seorang teman Christian yang dulu memberitahunya informasi rumah sakit tempat Lara dirawat. Christian pun bergegas menuju rumah sakit tersebut. Setibanya di depan kamar pasien, hatinya merasa sedikit gugup. Namun, begitu teringat dengan Audrey, Christian memilih untuk tidak menghindar. Saat berjalan masuk ke da