Share

Khawatir dengan Kondisi Hanna

Sehingga membuat Hanna geleng-geleng kepala sembari mengulas senyumnya. “Mau ke makam papa kamu, Sagara?” tanyanya kemudian.

Sagara menatap jam yang melingkar di tangannya. “Baru jam dua belas. Ya udah. Kita ke makam Papa dulu. Habis itu kita cari tau tentang dokumen yang sudah aku dan Andra ambil.”

Hanna menganggukkan kepalanya.

Setelah hampir tiga puluh menit, akhirnya mereka tiba di sebuah tempat pemakaman umum. Di mana Satya dimakamkan di sana.

“Assalamualaikum, Pa. Aku kembali. Bawa istri aku, Hanna. Dan Andra juga. Dia baru ketemu lagi setelah sekian lama nggak ketemu.” Sagara berbicara sembari menabur bunga di atas pusara sang papa.

“Terakhir ke sini waktu mau menikah dengan kamu, Hanna. Meminta restu dan mendoakan Papa agar mendapat kebahagiaan di sana,” ucapnya kemudian

Hanna menganggukkan kepalanya sembari mengulas senyumnya. “Iya, Sagara.Terima kasih, sudah mengenalkan aku pada orang tua kamu.”

Sagara mengusapi punggung istrinya itu. Sementara Andra menatap batu nisan yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status