Share

Umar memohon

(Pov Firman 2)

"Sayang, sudah siap?" tanyaku, menunggu Dila di depan kamar.

Saat ini kami sudah berada di rumah kami sendiri. Hampir satu minggu kami di desa, selama itu juga aku sedikit tersiksa dengan kemauan Dila yang mulai aneh-aneh.

"Iya, sebentar lagi!" teriak Dila, dari dalam kamar.

Kami sudah memutuskan untuk memeriksakan kondisi Dila ke dokter spesialis sesuai saran bidan desa waktu itu. Awalnya Dila menolak. Tapi, aku dan mama berhasil membujuknya. Semua itu kami lakukan bukan karena terlalu berharap kehamilan seperti yang bidan desa itu katakan. Kami hanya tidak tega melihat kondisi Dila yang semakin hari semakin memburuk. Ia terus-terusan muntah, mungkin saja kalau kami ke dokter kandungan semua keluhannya teratasi. Dan, kalaupun Dila benar hamil, kami bisa minta solusi untuk meringankan rasa mualnya.

Dila sudah keluar dari kamar. Pakaiannya juga rapi. Seperti biasa, Dila selalu tampil cantik di mataku.

"Ayo be
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status