Share

Ayam Geprek (Mengerjai Yunita)

Rintik hujan mulai membasahi bumi saat Ailyn keluar dari mobil yang baru dibelinya tadi dari hasil menabung selama menjadi model.

Hadid dengan cekatan dan sigap mengeluarkan payung, memayungi modelnya agar tak basah. Keduanya sedikit mempercepat langkah agar segera sampai ke teras rumah.

Tampak seorang pria berpakaian sopir tergopoh-gopoh mendekat saat Hadid meletakkan payung di dekat vas. “Sore, Pak,” sapa Hadid.

“Sore. Kok tidak minta dijemput, Non?” tanya sopir. Kalau bukan Jovan, biasanya pria tua itu yang akan menjemput.

“Mulai sekarang, Pak Prakas tidak usah menjemput saya. Saya sudah beli mobil baru dan manager saya yang akan mengemudi,” kata Ailyn, mengelus lengan sopir itu.

“Oh, begitu.” Pak Prakas mengangguk, menoleh pada mobil berwarna putih yang berada di parkiran.

“Wah, selamat ya, Non. Semoga semakin sukses. Bapak jadi ikut senang.” Senyum Pak Prakas yang tampak tulus membuat Ailyn terenyuh.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status