Share

Bab 22

"Rin, tenang. Jangan terbawa emosi, nanti malah kita menambah masalah" Melati menarik tangan Rini yang akan maju ke depan untuk memarahi Ibu itu.

Melati menyentuh luka di wajahnya, rasanya cukup menyakitkan. Melati berusaha memahami apa sebenarnya yang sedang terjadi, kenapa Ibu itu marah.

"Maaf Bu sebelumnya, saya kurang faham dengan masalah Ibu. Boleh Ibu jelaskan permasalahannya dengan lebih terperinci?" Tanya Melati sambil menahan perih di pipinya.

"Halah jangan sok baik kayak gitu, saya kemarin pesan buket bunga buat wisuda anak saya tapi yang dikirim malah bunga busuk. Kalian membuat saya dan anak saya malu" jelas Ibu itu dengan berteriak.

"Maaf Bu, tapi bunga di toko kami selalu terjamin kualitasnya. Kami selalu menjaga kesegaran bunga -bunga kami, mungkin Ibu salah toko" Melati berusaha menjelaskan dengan tenang dan tersenyun sopan kepada Ibu itu.

"Maksud kamu saya bohong gitu? Heh dasar toko gak tau di untung. Kalian yang salah malah nuduh saya yang berbohong" Ibu itu tetap k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status