Share

BAB 57. PENGHARAPAN

Tanpa ingin membuang waktu lebih lama lagi, Ghea matanya terus menatap ke televisi meraih ponselnya, ingin mendapatkan berita terakhir dan akurat .

Media sosial sibuk menceritakan tentang pesawat Cesnaa yang jatuh , lebih fokus pada figure Galang dan pak Jasminto. Disaat kesendiriannya yang terpuruk, Ghea ingat Nyali. Nyali sampai sekarang belum menghubunginya, meskipun Galang, Gatot dan Galley telah bersatu dalam proyek yang sama.

“ Malam bu, ada ingin bertemu dengan ibu. Katanya teman ibu, namanya Nyali,” Kata Rio.

“ Nyali?” teriak Ghea.

“ Oh, biarkan dia masuk dik.” Kata Ghea , meletakkan kembali ponselnya ke meja , menyambut kedatangan Nyali yang sempat berkelebat dalam pikirannya, tiba-tiba muncul di hadapannya.

Ghea langsung menyongsong Nyali, di samping Nyali seorang anak laki-laki berumur dua tahun menggenggam erat tangan Nyali. Mereka saling berpandangan, akhirnya mereka berpelukan, Ghea tak mampu menahan tangisnya. Nyali dengan lembut menepuk pundak Ghea, “ Sabar Ghe,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status