Share

25. Sebuah Tuntutan

Aku tiba di gedung perkantoran tepat pukul dua siang. Kebetulan jalanan tak terlalu macet, sehingga kami cepat tiba di gedung itu.

“Alhamdulillah, cuma beberapa menit saja tiba di sini. Semoga urusannya nanti juga lancar ya, Manda. Pelakunya akan cepat mendapat hukuman yang setimpal,” ucap tanteku ketika aku sudah selesai memarkir mobil.

“Aamiin. Semoga saja ya, Tan.”

Setelah mobil terparkir rapi, aku dan tanteku keluar dari mobil dan melangkah menuju ke dalam gedung perkantoran itu. Setelah bertanya pada resepsionis di lobi gedung perkantoran itu, kami akhirnya menuju ke lantai lima di mana kantor pengacara itu berada.

“Mbak, kami mau bertemu dengan pak Haris. Saya saudaranya dan sudah ada janji mau ketemu,” ucap tanteku pada resepsionis kantor pengacara pak Haris.

“Baik. Namanya siapa, Bu?” tanya resepsionis itu ramah.

“Saya, Karlina. Dan ini keponakan saya, Amanda.”

“Tunggu sebentar.” Resepsionis itu lantas menghubungi seseorang dan menyebutkan nama kami. Tak lama, dia meletakkan g
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status