Share

Bab 49 Titik yang Belum Terang

Di malam yang semakin larut, Sofie belum juga sampai di rumahnya. Kedua orangtuanya pun bertanya-tanya karena hal ini tidaklah biasa. Walaupun Sofie telah memberi kabar melalui pesan singkatnya, tetapi tetap saja kekhawatiran kedua orang Sofie tak berkurang.

Terlebih dengan adanya Raffa yang terus menanyakan keberadaan sang bunda.

"Yangti, ibu dimana? Kok belum pulang? Kan sudah hampir jam sebelas."

"Yangti juga nggak tahu. Tadi yangti sudah coba telpon ibu, tapi nggak diangkat. Raffa bobok aja, ini kan sudah malam. Besok kan Raffa sekolah. Yuk, yangti temenin boboknya. Yuk," ucap ibu Sofie sambil membelai rambut cucunya.

Bocah mungil berusia tujuh tahun itupun mengikuti sang nenek berjalan ke kamarnya. Setelah menyikat giginya, Raffa pun tertidur. Tetapi, ibu Sofie belum juga dapat menghubungi putrinya. Hingga sebuah pesan WA masuk, [Bu, nggak usah nungguin aku. Aku kan bawa kunci. Bu maaf, aku pulang terlambat. Ada masalah yang harus aku beresin. Maaf ya Bu. Ibu tidur aja, aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status