Share

MERASA BERSALAH

Meysa sangat ketakutan, ia terus bergumam, menatap Danny dengan wajah memelas.

Danny yang melihat keadaan Meysa pun kasihan. Bisa-bisanya Eric ingkar janji. Mereka pikir, hanya mereka saja yang bisa berbuat seenaknya.

Danny beringsut ke depan, meraih kerah meja Eric, menatap lelaki itu dengan tajam.

“Brengsek! Berani sekali kalian ingkar janji!” umpat Danny.

“Jangan macam-macam, atau aku akan membunuhmu dengan tanganku sendiri!” ancam Danny.

Eric tersenyum miring, tidak takut sama sekali dengan ancaman Danny.

Beberapa detik kemudian, pasukan Tuan Ibra dan Eric masuk, menodongkan senjata api di kepala Danny dan juga Egard membuat mereka terkejut.

Bibir Eric mengembang penuh kemenangan.

“Coba saja kalau berani? Yang ada kepalamu lebih dulu hancur,” cicitnya.

Danny memandang Eric dengan tatapan tenang. Ia juga tidak takut sama sekali dengan ancaman Eric.

Dalam hitungan detik, banyak lelaki berjas hitam masuk menyerbu pasukan Tuan Ibra dan Eric.

Kedua bola mata mereka semua ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status