Share

15

"Bapak menjadikan aku jaminan utang-utangnya ke rentenir," ungkap Vanya sambil sesenggukkan. "Aku harus gimana, Ranggi? Aku tidak mau jadi istri keempat kakek-kakek yang sudah bau tanah."

Ranggi sebenarnya tidak ingin peduli. Dia sendiri sudah memiliki beban pikiran. Kenapa juga harus memusingkan masalah orang lain? Namun, nuraninya tidak mau diajak bekerja sama. "Terus aku harus gimana?" tanyanya.

"Tolong carikan aku tempat persembunyian yang benar-benar aman," jawab Vanya.

Ranggi lantas berpikir sejenak. "Kayak ... lubang tikus?"

Vanya mengentak-entakkan kakinya ke lantai. Dia merengek manja. "Ranggi ... aku serius!"

"Kalau bapakmu melaporkan kehilanganmu ke polisi, gimana? Nanti aku yang disalahkan."

Vanya menggeleng. "Aku akan bikin surat kalau aku sengaja pergi."

"Kamu bisa cari kosan, kontrakan, atau apalah yang sejenisnya."

Perempuan itu manyun. "Aku, kan, menganggur, Ranggi," jawabnya berupa gumaman.

Pantas saja bapaknya menjadikan Vanya jaminan utang. Tidak berguna, sih. Rang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status