Share

Malu

Embun tersentak ketika melihat ke arah jendela sudah terik. Sinar matahari sudah mulai condong ke atas.

'Mampus! Bukannya waktu itu Gio berpesan kalau aku harus bangunin dia pagi-pagi ya? Aduh! Gimana ini?' batin wanita itu.

Embun melihat ke arah samping, Gio sudah tak ada di sampingnya, itu artinya pria itu sudah bangun dari tidurnya.

"Kenapa dia nggak bangunin aku sih! Terus ini kenapa selimut dia malah aku pakai? Masa iya aku sampai ngigau kedinginan terus ngerebut selimutnya? Ah nggak mungkin. Tapi lebih nggak mungkin lagi kalau pria itu yang berinisiatif selimutin aku, kan? Ah, mustahil!" gumam wanita itu.

Embun pun bangkit dari ranjang itu, dia harus bersiap-siap menuju ke arah dapur untuk membuat sarapan untuk suaminya itu.

Entah sejak kapan Gio suka dengan masakan Embun, tapi yang pasti wanita itu senang, setidaknya ada gunanya juga dia menikah, bisa memasak untuk suami tercinta.

'Tercinta? Haha.' Embun menertawakan dirinya sendiri. 'Loh, mana dia? Kok dari tadi aku lihat dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ditasygkmuslma'a L
ini gk pnjuut lagi thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status