Share

Kamulah Pahlawanku

"Ma--mas,"

Untuk sesaat pria ini menegang. Tak menyangka sang istri akan membuka mata saat ia akan mencuri kecupan darinya. Memalukan. Wajahnya sudah memerah. Pria ini sangat menggemaskan kalau sedang salah tingkah.

"Kenapa posisi tidurmu begitu? Lehermu bisa sakit nanti." Desta duduk di pinggir ranjang.

"Tadi aku menunggumu." Wanita ini ikutan duduk. Rasa kantuk yang menggelayut telah sirna begitu saja.

"Ada apa?" Pria ini kembali ke mode datar. Ekspresinya selalu kaku seperti kanebo kering.

"Terimakasih."

"Untuk?"

"Sudah membebaskanku." Senyum Diana mengembang. Andai ia memiliki keberanian lebih, ia ingin menubruk tubuh kekar suaminya. Sayang ia tak punya nyali untuk itu. Padahal sah-sah saja, kan? Mereka sudah halal.

"Bukankah Daniel yang membebaskanmu? Dia selalu jadi pahlawan buatmu, kan?"

Wanita bermata bening itu menggeleng lemah. Mengatur napas untuk menetralkan degub jantungnya yang menggila.

"Bang Daniel baru membawa pengacara. Dia bilang baru mau berdiskusi denganny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status