Share

Bab 29

Mila mengetuk pelan pintu kamar sang mama mertua. “Mah, waktunya makan siang bersama, yuk.”

“Makan saja sendiri saya nggak minat,” kata Irana, ketus.

“Tapi Mama kan harus minum obat biar cepet sembuh.” Mila tidak menyerah untuk membujuk mama mertuanya.

“Saya bilang tidak, ya tidak!”

Mila hanya bisa menghela napasnya pelan pada saat mendapatkan penolakan berkali-kali dari mama mertuanya.

“Ada apa?” tanya Waldi yang tiba-tiba saja datang dengan wajah bingung. Sebab Waldi melihat Mila yang hanya berdiri di depan pintu kamar saja.

“Mama nggak mau makan,” jelas Mila wajahnya terlihat sedih.

“Mah, ayo makan dong, Mila sudah masak banyak untuk makan siang kita.” Waldi ikut serta membujuk sang mama supaya mau makan siang bersama.

Irana hanya diam, wanita itu tidur miring membelakangi pintu.

“Mah.” Waldi masih terus sabar membujuk sang mama agar tetap mau makan karena Mila sudah susah payah memasak makan siang hari ini.

“Mila sudah masak banyak, Mah, Mama harus makan.”

“Mama tidak mau makan Wa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status