Share

Jangan Ngebut!

Shalat magrib tiba, dan aku pun keluar kamar sebentar untuk mengambil wudhu, tapi aku sudah gak menemukan Husein di rumah.

Mungkin dia sholat magrib atau mengajar, aku kurang tahu. Soalnya aku lagi nggak peduli sama orang yang satu itu.

Gak tahu ya! Pengen aja nyari kambing hitam yang harus aku salahkan akibat ucapan ibu-ibu tadi, karena aku enggak tahu harus marah sama siapa.

Tapi setelah menunaikan salat Maghrib, aku memutuskan untuk baringan di kasur, tapi akhirnya aku malah ketiduran di sana. Dan waktu membuka mata, jam dinding kamar sudah menunjukkan pukul 11 malam.

"Astaga! Ini lagi gladi resik kematian apa gimana sih? Tidur kok sampai gak ingat waktu!"

Beberapa detik setelah menggeliat, aku langsung sadar bahwa aku sedang mengunci diri di kamar dan membiarkan suamiku tertidur di luar.

Buru-buru aku bangun dan mengecek keadaan dia di luar sana. Begitu aku sampai di ruang tamu, aku melihat Husein sedang meringkuk di sofa.

"Akang? Akang kenapa tidur di sofa, kenapa gak bangunin
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
HalSya
ashiap kak.. stay tune ya...
goodnovel comment avatar
Widya Jaya Fitri
ceritanya bagus banget tetap semangat berkarya selalu menunggu updatenya...berharap suatu saat Rey bisa menularkan ke temannya Nadine dan Clara terang ke islaman
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status