Gak nyangka banget anak-anak ternyata seantusias itu makan bersama bareng Akang, seperti ketemu lagi dengan anggota keluarga tercintanya yang selama ini terpisah dalam waktu lama.Saling berebut untuk bisa duduk dan bercengkrama dengan Akang, sampai saling memohon untuk ganti-gantian. Lucu deh!Aku yakin suatu saat nanti mereka akan menjadi orang sukses, yang bisa membahagiakan diri mereka bersama orang-orang tercintanya. Kelak, jika bersungguh-sungguh, mereka akan menjadi ahli surga karena telah berbakti kepada orang tua yang melahirkan, maupun yang merawat mereka sampai seperti ini.Adzan Dzuhur pun terdengar oleh salah satu anak yang mengumandangkannya secara terjadwal, maka setelah selesai makan siang bersama, semua yang ada di panti kecuali aku, menyegerakan untuk mengambil wudhu lalu melaksanakan sholat Dzuhur secara berjamaah yang diimami oleh Husein Alfarizi.Untuk pendidikan umum di sini, namanya Pendidikan Terbuka, setiap hari kamis hingga sabtu, ada beberapa guru yang datan
Back to laptop. Alias kembali lagi ke kehidupan biasa aku sekarang, melupakan semua yang terjadi dua minggu terakhir ini, tentunya terkecuali panti asuhan yang meski harus dirahasiakan ke semua orang, tapi gak boleh dilupakan.Seperti biasa, aku mengurus keperluan Akang yang mau mengisi ceramah di salah satu tempat pengajian ibu-ibu, tapi kali ini lokasinya agak jauh.Akang diundang oleh salah satu artis ternama ibu kota, yaitu YouTubers Sheila Nathalia, untuk acara pengajian tasmiyah anak pertamanya.Katanya, youtubers itu sudah lama kenal sama Akang saat beberapa kali menonton konten dakwahnya yang di upload oleh salah satu jamaah, akhirnya konten itu viral dan banyak telepon masuk yang meminta Akang buat mengisi acara pengajian, di mana-mana. Dan yang dipilih Akang, pengajian saat ini."Ay, yakin gak mau ikut? Ayok, temani saya. Saya kalau lama, bagaimana?"Hari ini, Clara dan Nadine mau mendaftarkan dirinya ke pondok, untuk jadi santri pulang pergi, jadi aku lebih memilih di rumah
Makan bersama empat orang begini jadi ingat kenangan tahun lalu, musim panas pas Nadine sama Clara sering nginap di rumah aku, buat ngerjain skripsi bareng-bareng.Dimasakin sama ibu, layaknya tiga anak kembar, sampai-sampai kalau ketemu orang gak dikenal, disangkanya kita adik kakak, dan aku berada di posisi anak tengah.Clara si sulung yang paling bijaksana, bawel, pemberani dan tangguh, sedangkan Nadine tipikal jadi si bontot yang cengeng, tapi loyalitas banget.Pokoknya, mereka berdua paling seneng kalau udah makan masakan ibu.Maklum kali, dua sahabatku itu rada ada masalah sama sosok ibu dalam hidupnya. Nadine, ibunya meninggal ketika masuk sekolah dasar, makanya Om Suryo menjomblo akut sampai umurnya tua.Kalau Clara, ayahnya menikah lagi dan dia gak cocok dengan ibu tirinya, itulah sebab dia melampiaskan kekesalannya dengan memvideokan konten-konten horor. Katanya ibu tirinya melebihi setan, jadi liat setan udah kayak biasa aja.Maka dari itu, alasan mereka suka banget ngeleng
Di dunia ini gak ada yang mustahil bagi Allah, selagi Allah berkehendak, maka apapun itu bisa terjadi. Semisal orang Afganistan nikah sama orang Bandung, itu bisa kok!Atau orang Korea, nikah sama orang Batak, gak ada yang mustahil.Tapi kok rasa-rasanya yang satu ini agak gimana gitu ya?Bisa-bisanya di hari pertama bocah ini daftar di pondoknya Akang, matanya udah jelalatan melihat cowok, seorang Tahfidz Quran lagi yang dia taksir. Bisa agak direndahin dikit gak, seleranya Ra?Enggak, bukan aku merendahkan Clara, cuma aku tahu, sifatnya dia susah banget untuk dirubah. Sekali begitu ya akan tetap begitu.."Pokoknya kenalin ya, bilangin sama suami lo, kalau gue naksir berat!" Enak banget mulutnya main asal ceplos aja. Memangnya kita biro jodoh apa?"Gue gak janji ya, cuma kalo lo mau kenal sama cowok penghafal Quran begitu, minimal.....??" ucapan aku menggantung, karena takut gak enak didengar sama Clara."Minimal apa? Gue nya lebih alim gitu?""Nah lo tahu jawabannya Ra! Kemungkinan
Aku segera berjalan ke arah perkelahian dua perempuan itu dan mengambil posisi untuk melerai keduanya, soalnya gak pantas aja di depan umum begitu mereka saling berteriak dan jadi pusat perhatian banyak orang."Ada apa ini? Kalau ada masalah jangan diumbar di depan orang-orang dong. Kalau merasa gak bisa diselesaikan berdua, bisa minta tolong ustadz atau ustadzah nya," kataku setengah emosi. Salah satu dari santriwati itu masih menunjukkan wajahnya yang penuh amarah, menatap tajam temannya yang menunduk ketakutan."Ayok kita ke ruangan ustadz Husein, saya akan mendengarkan masalah kalian dan mencari jalan keluarnya.""Dia menipu saya, uang saya dicuri Bu," ucap perempuan yang sedang diselimuti amarah itu. Namun dari yang aku perhatikan, lawannya itu tidak menunjukkan seperti orang yang sudah mencuri uang. Dia justru menunduk ketakutan, dan hanya terdiam seribu bahasa.Daripada orang-orang semakin berpikir yang macam-macam, lebih baik aku segera membawa mereka pergi. "Bantu gue Ra, N
Aku gak pandai menyelesaikan masalah orang, karena aku sendiri pembuat masalah. Aku juga tidak berhak mencampuri urusan santri dan santriwati di sini karena aku bukan pengurus sah. Tapi karena kebetulan mereka bertengkar tepat di depan mataku, apa boleh buat? Aku harus mencoba cari jalan tengah buat mereka.Dari cerita Rani tadi, dia bilang uangnya untuk bayar SPP dipinjam sama Novi dan akan dikembalikan dalam waktu satu minggu, tapi nyatanya uang itu belum kembali. Si Rani marah, dan menggertak Novi di depan umum yang akhirnya kita semua jadi tahu problem salah satu anak didik Al-Aqso.Berarti ini bukan perkara simpel, ada yang harus dipecahkan sama-sama oleh pihak pondok."Uang itu diambil Om saya," ucap Novi memandangku penuh ketakutan. Air matanya menggenang sampai tak sanggup menetes, hanya membasahi mata dan memerah di sana."Kok bisa sampai diambil Om kamu, awalnya bagaimana?"Dia terdiam dan hanya menunduk untuk beberapa saat, aku masih sabar menunggu dia menjelaskan keadaann
Harusnya kalau sudah dikasih mandat or kepercayaan buat menjadi penanggungjawab terhadap sesuatu, artinya dia mampu mengurusnya sampai akhir.Penanggungjawab gak cuma titel, dia juga harus mampu mengetahui kondisi bawahannya atau anak didiknya satu persatu, apakah dia baik-baik saja atau tidak. Seperti Akang yang sudah ijab qobul dengan Ayah, artinya dia lah menjadi penanggungjawab aku sampai ajalku tiba. Akang harus bisa selalu memastikan bahwa aku dalam keadaan baik, dan bebas dari masalah. Akang harus memastikan sandang, pangan, dan papanku terpenuhi itulah tugas seorang penanggungjawab. Kalau gak mampu melakukan itu semua, ya lebih baik mundur. Lalai dari sebuah tanggung jawab itu dosa besar loh jadinya."Dengar ya ibu Reynata, jangan sembarangan ngomong loh. Anda tidak tahu apa saja tugas saya selama ini.""Ya karena saya tidak tahu makanya saya ngomel. Kalau saya tahu, saya bakal ngomong dong ke Novi untuk memaklumi anda sebagai penanggungjawabnya meskipun lalai, iya kan? Gima
"Ini diminum dulu, pasti haus banget kan habis teriak-teriak!" Daripada aku semakin meledak-ledak di depan semua orang, lebih baik Akang membawa aku pulang dan akhirnya kita bisa diskusi berdua dengan lebih tenang.Tapi tetap aja sekeras apapun aku mencoba, amarah itu masih aja numpuk di hati.Aku seperti dikasih kesempatan untuk melawan Asiyah yang selama ini memiliki image baik, tapi nyatanya lalau mengurus anak-anak didiknya seperti itu."Aku kesel Akang, aku gak habis pikir kenapa sih dia sampai melupakan satu anak itu? Bagaimana kalau si Novi frustasi, terus bunuh diri atau dia beneran dijual sama Om nya, dan pondok gak tau hal itu sama sekali? Kalian itu mengurus ratusan santri, gak boleh lalai!" Perdebatan ini masih berlanjut gaes, aku tetap aja gak terima dengan membayangkan hal aneh-aneh yang belum tentu kejadian.Dengan lembut, Akang memeluk tubuhku dan membelai rambutku lalu menjelaskan semuanya secara pelan-pelan."Ay, saya suka dengan sikap kritis kamu, artinya kamu san